| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 0.99090 | 0.19% |
GBPUSD | 1.13010 | 0.20% |
AUDUSD | 0.64080 | 0.16% |
NZDUSD | 0.58660 | 0.26% |
USDJPY | 147.140 | -0.02% |
USDCHF | 0.99760 | -0.08% |
USDCAD | 1.35420 | -0.07% |
GOLDUD | 1,668.000 | 0.20% |
COFU | 91.00 | 0.57% |
USD/IDR | 15,650 | 0.16% |
Senin, 07 November 2022 - Pada pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bullish di dukung sejumlah sentimen positif antara lain pekembangan rencana pembatasan harga minyak Rusia, ketegangan situasi di Iran dan Ukraina. Meski demikian, sinyal melambungnya infeksi Covid di China membatasi pergerakan harga minyak lebih lanjut.
Seorang pejabat di Departemen Keuangan AS pada hari Jumat mengatakan bahwa terus berupaya meyakinkan mitra koalisi untuk ikut serta dalam pembatasan harga minyak Rusia. Salah satu mitra yang saat ini coba diyakinkan adalah India, dimana AS optimis dengan batas harga tersebut, India akan mendapat lebih banyak keuntungan dengan harga yang lebih rendah. Menteri Perminyakan Hardeep Singh Puri mengatakan India masih menunggu dan baru akan merespons ketika rincian proposal batas harga tersebut diumumkan oleh G7.
Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, tepatnya Iran, juga turut mendukung pergerakan harga minyak. Iran pada hari Sabtu melakukan uji coba roket pembawa satelit yang mendapat protes keras dari AS. Selain itu, Iran juga mengakui telah memasok drone ke Rusia, namun hal itu dilakukan sebelum berlangsungnya perang Ukraina. Sebagai tanggapan, Jerman dan 8 negara anggota Uni Eropa (UE) berencana memperluas sanksi terhadap Iran, yang berpotensi membuat ekonomi Iran yang tengah berada di bawah sanksi AS menjadi semakin tertekan, termasuk di sektor perminyakan Iran.
Sentimen positif lain juga datang dari situasi terbaru konflik Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada hari Minggu memperingatkan akan terjadi lebih banyak serangan dari Rusia yang menargetkan infrastruktur energi yang berpotensi mengancam pasokan listrik. Sinyal memuncaknya ketegangan di Ukraina turut mengancam keamanan pasokan energi melalui jalur Laut Hitam ke pasar global.
Sementara itu, angka infeksi harian baru di China mencapai 5,643 kasus pada 6 November, naik dari 4,610 kasus pada sehari sebelumnya, ungkap laporan terbaru dari Komisi Kesehatan Nasional pada hari Senin. Angka infeksi tersebut sekaligus merupakan jumlah tertinggi dalam enam bulan, dan memperkuat keyakinan akan komitmen yang disampaikan oleh pemerintah China pada hari Minggu untuk mempertahankan kebijakan nol Covid-19.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $96 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $88 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
23:30 | USA - 3 Month Bill Auction |
|
| 4.07% |
23:30 | USA - 6 Month Bill Auction |
|
| 4.44% |