Pembukaan | % Perubahan | |
---|---|---|
EURUSD | 1.19040 | -0.03% |
GBPUSD | 1.38880 | 0.01% |
AUDUSD | 0.77430 | -0.10% |
NZDUSD | 0.71850 | 0.03% |
USDJPY | 108.990 | 0.07% |
USDCHF | 0.92440 | 0.11% |
USDCAD | 1.24500 | 0.06% |
GOLDUD | 1735.200 | -0.03% |
COFR | 932400 | 0.02% |
USD/IDR | 14400 | 0.42% |
Rabu, 17 Maret 2021 - Pasca reli bearish selama 3 hari, harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkonsolidasi di kisaran harga IDR 930,000 - 937,000 per barel. Dukungan pada pasar minyak datang dari laporan penurunan stok minyak mentah AS dan keputusan DPR AS untuk memperpanjang masa stimulus bagi usaha kecil. Meski demikian, potensi memanasnya tensi antara AS dan China membebani pergerakan harga minyak.
Persediaan minyak mentah AS dalam sepekan merosot turun sebesar 1 juta barel, ungkap laporan terbaru yang dirilis oleh grup industri, American Petroleum Institute (API). Angka resmi dari pemerintah akan dirilis malam nanti oleh Energy Information Administration (EIA), yang diperkirakan akan terjadi peningkatan stok sebesar 2.96 juta barel. Selain data stok, EIA juga akan merilis data mingguan produksi minyak mentah AS.
Turut mendukung pasar minyak, DPR AS pada hari Selasa menyetujui perpanjangan 60 hari - hingga 31 Mei - bagi Program Perlindungan Gaji yang ditujukan untuk membantu usaha kecil agar tetap bertahan selama pandemi virus corona. Berita tersebut meningkatkan harapan akan pemulihan ekonomi di AS yang akan turut mendukung pemulihan permintaan bahan bakar.
Sementara itu, perusahaan asal China yang masuk dalam daftar hitam semasa era Trump sedang mempertimbangkan untuk menggugat pemerintah AS pasca hakim federal pada hari Jumat lalu menangguhkan Xiaomi dari daftar hitam AS. Meski belum ada keputusan lebih lanjut dari pemerintah AS setelah keputusan hakim tersebut, namun pasar melihat tensi antara AS dan China dapat kembali memanas, yang tentunya berpotensi mengancam pemulihan ekonomi global.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 950,000 - 970,000 per barel serta kisaran Support di IDR 910,000 - 890,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
---|---|---|---|---|
| USA - EIA Crude Oil Stocks Change |
|
|
|
| USA - EIA Gasoline Stocks Change |
|
|
|
| USA - EIA Crude Oil Domestic Production |
|
|
|