| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.10670 | -0.27% |
GBPUSD | 1.33440 | -0.02% |
AUDUSD | 0.73280 | 0.05% |
NZDUSD | 0.67990 | 0.00% |
USDJPY | 115.440 | -0.03% |
USDCHF | 0.91700 | 0.22% |
USDCAD | 1.26810 | 0.12% |
GOLDUD | 1935.400 | 0.07% |
COFU | 107.96 | 2.44% |
USD/IDR | 14370 | 0.03% |
Jumat, 04 Maret 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bullish didukung peningkatan eskalasi krisis geopolitik di Ukraina yang melebihi prospek tercapainya kesepakatan nuklir Iran.
Dalam pertemuan dengan media hari Kamis, Jalina Porter, wakil juru bicara utama Departemen Luar Negeri AS, mengatakan bahwa AS dan Iran hampir mencapai kesepakatan terkait negosiasi nuklir yang telah berlangsung selama 10 bulan di Wina. Sebuah laporan yang dirilis hari Kamis oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menunjukkan stok uranium yang dikumpulkan oleh Iran telah melanggar batas yang diperbolehkan dalam kesepakatan nuklir tahun 2015, dengan hampir memiliki kemampuan untuk membuat bom nuklir. Laporan tersebut meningkatkan urgensi agar kesepakatan nuklir dapat segera tercapai dalam waktu dekat, yang sekaligus memicu potensi tambahan pasokan minyak dari Iran sebanyak lebih dari satu juta bph minyak, atau sekitar 1% dari pasokan global, kembali ke pasar.
Sementara itu, kebakaran terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, pasca serangan terbaru yang dilakukan oleh pasukan Rusia, ungkap Menteri Luar Negeri Ukraina pada hari Jumat. Situasi tersebut memicu potensi akan melonjaknya permintaan minyak dan gas dari Eropa guna menyuplai kebutuhan energi di Ukraina. Di hari yang sama, AS dan Inggris mengumumkan akan memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Turut mendukung pergerakan harga minyak, dalam pertemuan yang berlangsung hari Rabu, OPEC dan sekutunya memutuskan untuk tetap berpegang pada komitmennya untuk menambah pasokan sebesar 400 ribu bph per bulan, menolak permintaan dari pasar global agar OPEC+ dapat menambah lebih banyak pasokan ke pasar. Semakin banyaknya sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia ikut memicu kekhawatiran gangguan pengiriman minyak dari Rusia, yang tentunya akan berdampak pada penurunan pasokan dari eksportir minyak terbesar kedua di dunia tersebut. Rusia mengekspor lebih dari 7 juta bph yang sekitar setengahnya dikirim ke pasar Eropa.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $115 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $105 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
20:30 | USA - Non Farm Employment Change |
| 407K | 467K | |||||
20:30 | USA - Unemployment Rate |
| 3.9% | 4.0% |