| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.00530 | -0.28% |
GBPUSD | 1.16210 | -0.36% |
AUDUSD | 0.68390 | -0.42% |
NZDUSD | 0.61180 | -0.38% |
USDJPY | 138.960 | 0.37% |
USDCHF | 0.97720 | 0.27% |
USDCAD | 1.31300 | 0.18% |
GOLDUD | 1711.000 | -0.46% |
COFU | 88.83 | 0.78% |
USD/IDR | 14860 | 0.07% |
Kamis, 01 September 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi ke tren bullish didukung oleh sentimen dari proyeksi pasar minyak oleh OPEC+, rilisnya laporan stok EIA, dan pembahasan terkait batas harga untuk minyak Rusia oleh para menteri keuangan G7. Meski demikian, pergerakan harga minyak terbatasi oleh aksi pembatasan akibat Covid di China yang semakin meluas.
OPEC+ memproyeksikan pasar minyak global hanya akan memiliki surplus kecil sebesar 0.4 juta bph pada 2022, karena kekurangan produksi anggotanya, ungkap dua sumber OPEC+ dalam pertemuan Joint Technical Committee (JTC) hari Rabu. Banyak produsen dari OPEC+ tidak memiliki kapasitas untuk meningkatkan produksi karena investasi ladang minyak yang tidak mencukupi serta berbagai sanksi Barat seperti dalam kasus Iran, Venezuela, dan Rusia. Lima sumber lainnya dalam pertemuan mengatakan bahwa belum ada diskusi mengenai kebijakan produksi setelah September dan apakah OPEC+ akan memangkas produksinya pada pertemuan 5 September nanti.
Dalam laporan yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA) menunjukkan stok minyak mentah dan stok bensin mengalami penurunan masing-masing sebesar 3.33 juta barel dan 1.17 juta barel untuk pekan yang berakhir 26 Agustus. Laporan EIA tersebut mengindikasikan permintaan yang kuat di pasar energi AS.
Turut mendukung pergerakan harga minyak, para menteri keuangan kelompok G7 yang terdiri atas Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan AS, berencana untuk membahas usulan batas harga terhadap minyak Rusia saat bertemu pada Jumat (2 September), ungkap pernyataan dari Gedung Putih pada hari Rabu. Namun batas harga ini akan sangat bergantung pada penolakan asuransi pengiriman dan pembiayaan untuk kargo yang saat ini dikuasai oleh London. Selain itu juga memerlukan partisipasi yang lebih luas dari negara pembeli minyak Rusia lainnya. Meski demikian, melalui upaya tersebut dikhawatirkan justru akan memicu harga energi melonjak lebih lanjut, karena Rusia dapat menghentikan ekspor secara penuh ke negara-negara Barat dan sekutunya, pasalnya Rusia telah menemukan cara untuk mengirimkan minyaknya ke Asia tanpa menggunakan jasa asuransi kapal dari Barat.
Sementara itu, beberapa bagian dari kota Guangzhou di selatan China memberlakukan pembatasan Covid pada hari Rabu, menyusul aksi serupa yang telah dijalankan di beberapa kota terbesar China sejak awal minggu ini. Melonjaknya Covid serta ditambah dengan gelombang panas yang melanda China telah berdampak pada penurunan aktivitas pabrik di China bulan Agustus yang mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga bulan akibat melemahnya permintaan.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $95 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $85 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
19:30 | USA - Continuing Jobless Claims |
| 1438K | 1415K |
19:30 | USA - Initial Jobless Claims |
| 248K | 243K |
21:00 | USA - ISM Manufacturing PMI |
| 52 | 52.8 |