Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Tertekan Pasca Data China yang Menurun
Minyak Tertekan Pasca Data China yang Menurun
Tuesday, 15 August 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.0905

-0.05%

GBPUSD

1.2688

-0.06%

AUDUSD

0.6489

-0.18%

NZDUSD

0.5986

-0.32%

USDJPY

145.55

0.03%

USDCHF

0.8782

0.06%

USDCAD

1.3458

0.03%

GOLDUD

1906.79

-0.09%

COFU 

82.52

-0.05%

USD/IDR

15335

0.13%

Fokus Crude Oil:

  • Penjualan Ritel China sebesar 2,5% YoY versus 4,8% yang diprakirakan dan 3,1% sebelumnya.
  • Ekspektasi perpanjangan pemotongan sukarela Arab Saudi.

***************************************************************

Selasa, 15 Agustus 2023 – Pergerakan harga minyak mentah mengalami penurunan pada pagi ini ke level $82.52 per barel didukung oleh kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi China yang goyah memberikan tekanan pada harga karena China merupakan salah satu konsumen minyak utama di dunia.

Pada minggu lalu China merilis data inflasi yang memicu kekhawatiran mengenai laju pemulihan setelah pandemi. Indeks Harga Konsumen (IHK) YoY turun 0,3% di bulan Juli dari sebelumnya 0%. Angka ini mengindikasikan deflasi di Tiongkok. Selain itu, pada pagi ini China merilis Penjualan Ritel Bulan Juli yang menurun sebesar 2,5% YoY versus 4,8% yang diperkirakan dan 3,1% sebelumnya, sementara Produksi Industri negara tersebut berada di 3,7% YoY versus 4,5% yang diperkirakan dan 4,4% sebelumnya. Sementara itu, Investasi Aset Tetap meningkat 3,4% YoY Tahun Berjalan di bulan Juli dibandingkan ekspektasi pasar yang mencetak angka 3,8%.

Pada hari Jumat, Laporan bulanan Badan Energy International mengatakan Pemotongan pasokan oleh Arab Saudi dan Rusia, bagian dari kelompok OPEC+ yang terdiri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, diperkirakan akan mengikis persediaan minyak selama sisa tahun ini. Di sisi lain, Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka kemungkinan memperpanjang pemangkasan produksi minyak sukarela sebesar satu juta barel per hari (bph) hingga bulan September. Sementara itu, ekspor minyak Rusia juga kemungkinan turun 300.000 bph di bulan September.

Di sekitar Laut Hitam, kapal-kapal dagang tetap tertahan di jalur-jalur pada hari Senin karena pelabuhan-pelabuhan berjuang untuk membersihkan simpanan di tengah meningkatnya kegelisahan di antara perusahaan asuransi dan pelayaran sehari setelah sebuah kapal perang Rusia melepaskan tembakan peringatan ke sebuah kapal kargo.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $84.43 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $81.50 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Actual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30

USD - Retail Sales MoM

-

0.4%

0.2%

21:00

USD - Business Inventories MoM

-

0.1%

0.2%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788