Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Terkonsolidasi Menanti Pengumuman Negara Konsumen Utama
Minyak Terkonsolidasi Menanti Pengumuman Negara Konsumen Utama
Tuesday, 23 November 2021

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.12350

-0.04%

GBPUSD

1.33930

-0.01%

AUDUSD

0.72240

-0.06%

NZDUSD

0.69580

-0.36%

USDJPY

114.900

0.11%

USDCHF

0.93100

0.18%

USDCAD

1.26990

0.08%

GOLDUD

1805.260

0.18%

COFR

1089555

-0.18%

USD/IDR

14250

0.14%

Fokus Crude Oil:

  1. OPEC+ pertimbangkan untuk mengevaluasi kembali kebijakan pelonggaran produksi.
  2. AS berencana umumkan rencana perilisan cadangan minyak strategis segera pada hari Selasa.


Selasa, 23 November 2021 - Pasca pernyataan dari OPEC+ untuk mempertimbangkan rencana produksi yang mengangkat harga minyak pada penutupan perdagangan kemarin, pagi ini harga minyak terpantau bergerak terkonsolidasi menanti keputusan dari negara konsumen utama terkait rencana pelepasan cadangan minyak strategis. Selain itu proyeksi penurunan permintaan bahan bakar di Eropa juga turut membebani pergerakan harga minyak lebih lanjut.

Menanggapi sinyal dari empat konsumen utama - AS, China, Jepang dan India - untuk melepas cadangan minyak strategis dalam upaya menurunkan harga minyak, OPEC dan sekutunya pada hari Senin melontarkan pernyataan bahwa koalisi 23 negara produsen itu mempertimbangkan untuk mengevaluasi kembali rencana kebijakan pelonggaran produksi yang saat ini dijalankan, apabila empat negara konsumen terbesar dunia masih tetap melanjutkan rencana pelepasan cadangan minyak strategis. OPEC+ dijadwalkan akan bertemu pada 2 Desember nanti untuk membahas rencana peningkatan produksi sebesar 400 ribu bph di bulan Januari.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden pada hari Senin mengatakan bahwa pihaknya sedang bersiap untuk mengumumkan rencana perilisan cadangan minyak strategis yang telah dikoordinasikan bersama dengan beberapa negara konsumen utama seperti India, Jepang dan Korea Selatan, paling cepat pada hari Selasa. Langkah tersebut merupakan upaya untuk meredam lonjakan harga minyak dan bahan bakar, dimana mengutip data dari grup American Automobile Association (AAA), harga rata-rata untuk satu galon bensin di AS pada 21 November mencapai $3.409, yang sekaligus merupakan level tertinggi dalam tujuh tahun.

Turut membebani pergerakan harga minyak, rebound kasus Covid-19 di Eropa memicu kekhawatiran akan permintaan bahan bakar. Diperkirakan permintaan untuk bahan bakar di Eropa baik untuk perjalanan darat maupun udara pada November akan mengalami penurunan menjadi 7.8 juta bph dari 8.1 juta bph pada bula Oktober, ungkap proyeksi dari Rystad Energy.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,105,000 - 1,125,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,065,000 - 1,045,000 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:45

USA - Flash Manufacturing PMI

-

59.3

58.4

21:45

USA - Flash Services PMI

-

59.1

58.7

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788