Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Merosot Dipicu Potensi Kenaikan Pasokan di Tengah Lesunya Permintaan
Minyak Merosot Dipicu Potensi Kenaikan Pasokan di Tengah Lesunya Permintaan
Tuesday, 02 August 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.02600

0.02%

GBPUSD

1.22440

0.07%

AUDUSD

0.70230

0.03%

NZDUSD

0.63280

0.02%

USDJPY

131.610

-0.68%

USDCHF

0.94930

-0.02%

USDCAD

1.28430

0.09%

GOLDUD

1772.000

0.29%

COFU

93.75

-0.58%

USD/IDR

14855

0.20%

Fokus Crude Oil:

  1. Saudi akan desak OPEC+ untuk meningkatkan produksi pada pertemuan 3 Agustus.
  2. Ekspor minyak Libya capai rata-rata sekitar 589,000 bph pada paruh kedua bulan Juli .

***************************************************************

Selasa, 02 Agustus 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak bearish dibebani oleh sentimen dari potensi kenaikan pasokan global serta sinyal melemahnya aktivitas manufaktur berbagai negara ekonomi utama. Meski demikian, merosotnya cadangan minyak strategis AS ke level terendah sejak 1985, membatasi penurunan harga lebih lanjut.

Arab Saudi akan berupaya mendesak anggota OPEC lain beserta sekutunya untuk meningkatkan produksi minyak pada pertemuan 3 Agustus nanti, ungkap reporter dari Fox Business pada hari Senin. Reporter itu juga menambahkan bahwa dalam kunjungan Presiden AS Joe Biden pada 16 Juli lalu, Raja Saudi Salman bin Abdulaziz meyakinkan Presiden Biden akan meningkatkan produksi. Berita tersebut menguatkan prospek peningkatan produksi OPEC+, setelah pada pekan lalu 2 dari 8 sumber OPEC+ yang disurvei mengatakan akan terjadi peningkatan produksi secara moderat untuk bulan September nanti.

Turut membebani dari sisi pasokan, Menteri Perminyakan Libya Mohamed Oun mengatakan bahwa output minyak rebound menjadi 1.2 juta bph, naik dari 800,000 bph pada 22 Juli, setelah dicabutnya blokade di beberapa fasilitas minyak pada 15 Juli. Ekspor minyak Libya mencapai rata-rata sekitar 589,000 bph pada bulan Juli, level terendah sejak Oktober 2020, namun jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat pada paruh kedua bulan ini jika dibandingkan paruh pertama. Kenaikan ekspor minyak Libya turut meredakan kekhawatiran akan kemampuan pasokan dari OPEC ke pasar minyak global.

Sementara itu, data negatif manufaktur di beberapa negara ekonomi utama membebani dari sisi permintaan. Aktivitas pabrik-pabrik di AS, Eropa dan Asia pada bulan Juli merosot turun akibat lesunya permintaan global dan pembatasan ketat terkait penyebaran Covid-19 di China, menambah kekhawatiran akan mendorong ekonomi menuju resesi, ungkap data survei pada hari Senin.

Untuk dukungan pada pasar minyak datang dari laporan Departemen Energi AS pada hari Senin yang menunjukkan cadangan minyak strategis AS merosot turun 4.6 juta barel menjadi 469.9 juta barel untuk pekan yang berakhir 29 Juli, level terendah sejak Mei 1985.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $100 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $90 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:00

USA - Fed Evans Speech

 

 

 

21:00

USA - JOLTs Job Openings

 

10.99M

11.254M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788