| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.09820 | 0.16% |
GBPUSD | 1.30850 | 0.03% |
AUDUSD | 0.73520 | -0.14% |
NZDUSD | 0.68640 | -0.12% |
USDJPY | 116.130 | 0.09% |
USDCHF | 0.93000 | -0.04% |
USDCAD | 1.27620 | 0.18% |
GOLDUD | 1995.800 | -0.10% |
COFU | 105.99 | -0.31% |
USD/IDR | 14270 | 0.21% |
Jumat, 11 Maret 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini harga minyak terpantau bergerak bearish didukung pernyataan Rusia terkait pertemuan lanjutan dengan Ukraina maupun komitmen penjualan produk energinya ditengah upaya Barat dan sekutunya menambah pasokan, yang memicu kekhawatiran akan terjadinya pasokan berlebih di pasar.
Dalam pembicaraan tingkat tinggi pertama yang berlangsung di Turki pada hari Kamis antara Rusia dan Ukraina untuk membahas mengenai gencatan senjata tidak berhasil membuat terobosan apapun. Meski demikian, juru bicara Rusia Sergei Lavrov mengatakan Rusia siap untuk melanjutkan negosiasi lebih lanjut dengan Ukraina.
Di hari yang sama, Presiden Vladimir Putin menyatakan komitmennya untuk tetap memenuhi kewajiban kontrak penjualan produk energinya baik ke Eropa maupun ke pasar global. Putin juga menambahkan bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh Barat terhadap Rusia akan membuat Rusia lebih kuat termasuk dalam bentuk harga pangan dan energi yang lebih tinggi, selain itu juga akan membuat Rusia tidak bergantung lagi kepada Barat. Sebagai tanggapan atas sanksi dari Barat, sejauh ini Rusia telah memasukkan lebih dari 200 produk ke dalam daftar penangguhan ekspor ke Barat.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada hari Jumat mengatakan bahwa kesepakatan nuklir dapat dicapai, "jika AS bertindak secara realistis dan konsisten". Pernyataan Amirabdollahian itu memberikan sinyal bahwa potensi negosiasi nuklir masih akan tertunda hingga ada keputusan lebih lanjut dari AS, yang sekaligus mengindikasikan tertundanya barel Iran untuk kembali ke pasar minyak global.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $115 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $95 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
22:00 | USA - Prelim UoM Consumer Sentiment |
| 61.4 | 62.8 |