| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.13430 | 0.02% |
GBPUSD | 1.35540 | -0.07% |
AUDUSD | 0.71210 | 0.03% |
NZDUSD | 0.66350 | -0.27% |
USDJPY | 115.260 | 0.11% |
USDCHF | 0.92500 | -0.02% |
USDCAD | 1.27430 | -0.01% |
GOLDUD | 1860.700 | -0.14% |
COFR | 1346669 | 0.55% |
USD/IDR | 14340 | 0.03% |
Senin, 14 Februari 2022 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bullish dipicu oleh komentar AS yang memicu kekhawatiran akan situasi di Eropa timur yang berpotensi mengarah pada invasi sewaktu-waktu Rusia ke Ukraina. Selain itu, sinyal kemunduran kembali negosiasi nuklir Iran juga turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut.
Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan pada hari Minggu melontarkan pernyataan bahwa Rusia dapat menginvasi Ukraina kapan saja dan menuding kemungkinan Rusia akan membuat dalih mengejutkan untuk melakukan serangan. Sullivan juga menegaskan kembali janji AS untuk mempertahankan setiap inci wilayah NATO. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan bahwa sejauh ini Kyiv telah menerima hampir 1,500 ton amunisi dari sekutu yang dikirim dalam 17 penerbangan, termasuk sekitar 180 ton dari AS.
Sinyal kian memuncaknya ketegangan di Eropa timur juga mendorong layanan lalu lintas udara negara Ukraina pada hari Minggu mengeluarkan himbauan pada maskapai penerbangan untuk menghindari terbang di atas perairan terbuka Laut Hitam mulai hari Senin hingga Sabtu karena lebih dari 30 kapal Rusia mengadakan latihan militer di kawasan tersebut.
Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, seorang pejabat senior keamanan Iran pada hari Senin mengatakan bahwa kemajuan dalam pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015 menjadi "lebih sulit" karena pihak Barat hanya "berpura-pura" untuk membuat inisiatif. Pernyataan tersebut mengindikasikan sinyal kemunduran kembali negosiasi pasca di tanda-tanda kemajuan pada pekan lalu, yang sekaligus memicu potensi terhambatnya barel Iran untuk kembali ke pasar minyak global.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,380,000 - 1,400,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,320,000 - 1,300,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
23:00 | USA - Consumer Inflation Expectations |
|
| 6% | |||||
23:00 | USA - FOMC Member Bullard Speaks |
|
|
|