| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.09090 | 0.06% |
GBPUSD | 1.26920 | 0.05% |
AUDUSD | 0.66690 | 0.06% |
NZDUSD | 0.61520 | 0.03% |
USDJPY | 144.690 | -0.05% |
USDCHF | 0.89650 | 0.00% |
USDCAD | 1.32480 | -0.05% |
GOLDUD | 1,921.280 | 0.09% |
COFU | 70.15 | -0.03% |
USD/IDR | 15,035 | 0.00% |
Selasa, 04 Juli 2023 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkonsolidasi dibayangi oleh laporan yang menunjukkan aktivitas pabrik global yang sedang lesu, di tengah upaya peningkatan pemangkasan produksi Arab Saudi dan Rusia. Sementara itu, pasar AS ditutup pada hari Selasa dalam rangka perayaan libur Hari Kemerdekaan negara tersebut.
Laporan terbaru yang dirilis hari Senin menunjukkan bahwa aktivitas pabrik secara global merosot turun akibat permintaan yang lesu di Asia dan Eropa. PMI Eropa bulan Juni dilaporkan turun ke level terendah sejak pandemi. Di Asia, data PMI Caixin China bulan Juni turun tipis dari 50.9 menjadi 50.5, yang menunjukkan aktivitas pabrik sedikit berkembang. Selain itu, PMI Jepang bulan Juni mengalami kontraksi setelah sebelumnya meningkat pada bulan Mei, dan PMI Korea Selatan bulan Juni yang memperpanjang penurunan ke rekor 12 bulan berturut-turut. Situasi perekonomian Asia tersebut mengindikasikan terjadinya kontraksi di tengah upaya pemulihan ekonomi yang akan berdampak ke seluruh dunia, dan dengan pengetatan moneter yang agresif juga diperkirakan akan membebani pertumbuhan AS dan Eropa.
Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, China berencana membatasi ekspor bahan pembuatan chip yang banyak digunakan dalam industri semikonduktor mulai 1 Agustus mendatang, ungkap pernyataan resmi yang dirilis oleh kementerian perdagangan China pada hari Senin. Pengumuman tersebut merupakan tanggapan balasan dari China pasca AS mengatakan berencana untuk mempertimbangkan pembatasan baru pada pengiriman microchip berteknologi tinggi ke China. Aksi pembatasan yang saling dilakukan oleh AS dan China tersebut memicu kekhawatiran akan mendorong terjadinya perang dagang babak baru antara kedua raksasa ekonomi dunia itu.
Sementara itu, dua produsen anggota utama OPEC+ yakni Arab Saudi dan Rusia pada hari Senin mengumumkan langkah mengejutkan sehubungan dengan kebijakan produksi aliansi itu dalam meningkatkan harga minyak mentah. Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengumumkan akan memperpanjang pengurangan produksi sebesar 1 juta bph dari Juli menjadi Agustus. Pangeran Abdulaziz juga mengisyaratkan potensi berlanjutnya pengurangan untuk bulan - bulan berikutnya.
Selain Saudi, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, pada hari Senin juga mengumumkan akan mengurangi pasokan minyaknya secara sukarela sebesar 500 ribu bph melalui pengurangan ekspor ke pasar global. Total produksi yang dipangkas oleh kedua produsen utama OPEC+ tersebut setara dengan 1.5% dari pasokan global.
Di sisi persediaan, laporan mingguan stok minyak mentah dan stok bensin versi grup industri, American Petroleum Institute (API) dan versi pemerintah, Energy Information Administration (EIA) akan dirilis lebih lambat sehari dari jadwal rilis biasanya karena libur AS.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $73 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $69 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
All Day | USA - Independence Day |
|
|
|