Home
>
News
>
Publication
>
Ketatnya Pasokan Picu Minyak Meroket Dekati Level Tertinggi Pada 2008
Ketatnya Pasokan Picu Minyak Meroket Dekati Level Tertinggi Pada 2008
Monday, 07 March 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.09510

-1.04%

GBPUSD

1.32250

-0.27%

AUDUSD

0.73700

0.53%

NZDUSD

0.68600

0.44%

USDJPY

114.760

0.13%

USDCHF

0.91670

0.46%

USDCAD

1.27300

-0.02%

GOLDUD

1976.500

0.69%

COFU

121.33

2.26%

USD/IDR

14400

0.07%

Fokus Crude Oil:

  1. AS dan Eropa pertimbangkan untuk berlakukan pelarangan impor minyak dari Rusia.
  2. Penutupan ladang minyak El Feel dan Sharara sebabkan kehilangan pasokan minyak Libya sebesar 330 ribu bph, ungkap NOC.

***************************************************************

Senin, 07 Maret 2022 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bullish dekati level tertinggi pada 2008 saat terjadinya krisis keuangan global. Rencana boikot minyak Rusia serta gangguan pasokan minyak Libya kian memicu kekhawatiran akan pasokan minyak global di tengah ketidakpastian arah kesepakatan nuklir Iran.

AS dan Eropa sedang menjajaki potensi untuk memberlakukan pelarangan impor minyak dari Rusia, ungkap Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, pada hari Minggu. Dukungan untuk melarang AS mengimpor minyak dari Rusia datang dari anggota parlemen AS yang semakin meningkat tiap harinya. Di sisi lain, aksi boikot tersebut berpotensi memberikan tekanan besar pada pasokan minyak di pasar mengingat Rusia berkontribusi sekitar 7 persen terhadap pasokan minyak global.

Turut menambah kekhawatiran dari sisi pasokan, National Oil Corporation (NOC) pada hari Minggu mengumumkan penutupan ladang minyak El Feel dan Sharara karena masalah pada katup pipa yang memaksa status force majeure kembali diberlakukan. Penutupan tersebut berdampak pada pengurangan 330 ribu bph pasokan minyak Libya ke pasar global, yang sekaligus semakin menambah ketatnya pasokan di pasar di tengah ancaman gangguan pasokan dari Rusia serta komitmen OPEC+ untuk tidak menambah lebih banyak pasokan ke pasar.

Sementara itu, pembicaraan terkait negosiasi nuklir Iran kembali menemui ketidakpastian setelah Rusia pada hari Minggu menuntut jaminan dari AS bahwa sanksi yang dijatuhkan atas invasi Rusia ke Ukraina tidak akan mencakup perdagangan antara Rusia dengan Iran. Selain itu, China juga dilaporkan telah membuat tuntutan serupa terkait perdagangan dengan Iran. Berita tersebut meredam potensi kembalinya barel Iran ke pasar global dalam waktu dekat.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $145 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $115 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

23:30

USA - 3 Month Bill Auction

 

 

0.36%

23:30

USA - 6 Month Bill Auction

 

 

0.67%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788