| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.09090 | 0.05% |
GBPUSD | 1.26840 | 0.13% |
AUDUSD | 0.66590 | 0.08% |
NZDUSD | 0.61120 | 0.36% |
USDJPY | 144.350 | -0.03% |
USDCHF | 0.89400 | -0.04% |
USDCAD | 1.32420 | -0.04% |
GOLDUD | 1,918.790 | 0.06% |
COFU | 70.45 | 0.31% |
USD/IDR | 15,000 | 0.20% |
Senin, 03 Juli 2023 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak pada tren bullish didukung oleh sentimen dari dimulainya kebijakan pemangkasan produksi OPEC dan sekutunya, serta ditambah dengan potensi dihentikannya perjanjian kesepakatan ekspor via Laut Hitam.
Memasuki bulan Juli sekaligus menandai dimulainya rencana Arab Saudi yang menyatakan akan melakukan pemangkasan produksinya sebesar 1 juta bph yang akan berlaku efektif pada 1 Juli, di samping kesepakatan anggota OPEC+ lainnya untuk memperpanjang kebijakan pemangkasan pasokan minyak sebesar 3.6 juta bph hingga akhir tahun 2024. Seorang analis National Australian Bank (NAB) bahkan melihat dengan kondisi pasokan saat ini, pasar global diperkirakan akan mengalami defisit pada paruh kedua tahun 2023.
Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, utusan Rusia untuk PBB pada hari Senin menegaskan bahwa tidak ada lagi alasan untuk tetap mempertahankan status quo terhadap kesepakatan ekspor biji-bijian via Laut Hitam yang akan berakhir pada 18 Juli mendatang. Potensi dihentikannya kesepakatan ekspor via Laut Hitam turut meningkatkan kekhawatiran akan memicu krisis pangan serta keamanan di jalur pelayaran via Laut Hitam.
Sementara itu, sebuah survei sektor swasta yang dirilis pada hari Senin oleh Caixin PMI menunjukkan pertumbuhan aktivitas pabrik China melambat pada bulan Juni, turun menjadi 50.5 dari level sebelumnya 50.9 di bulan Mei, yang menambah kekhawatiran bahwa negara ekonomi nomor dua dunia itu sedang kehilangan momentum karena melemahnya permintaan global. Seorang ekonom senior di Caixin Insight Group, Wang Zhe, mengatakan bahwa banyak data ekonomi baru-baru ini yang menunjukkan bahwa pemulihan China belum menemukan pijakan yang stabil, karena masalah utama termasuk kurangnya pendorong pertumbuhan internal, permintaan yang lemah, dan prospek yang meredup tetap ada.
Masih terkait Arab Saudi, para perusahaan kilang di Asia memperkirakan perusahaan minyak negara Saudi Aramco akan memangkas sekitar 50 sen per barel untuk harga jual resmi (OSP) minyak mentah penyerahan bulan Agustus ke Asia, ungkap survei terbaru yang dilakukan Reuters.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $73 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $69 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
20:45 | USA - S&P Global Manufacturing PMI Final |
|
| 48.4 |
21:00 | USA - ISM Manufacturing PMI |
| 47.0 | 46.9 |
21:00 | USA - ISM Manufacturing Prices |
| 44.0 | 44.2 |
21:00 | USA - Construction Spending MoM |
| 0.5% | 1.2% |