Pembukaan | % Perubahan | |
---|---|---|
EURUSD | 1.18650 | -0.03% |
GBPUSD | 1.37340 | 0.10% |
AUDUSD | 0.76170 | -0.11% |
NZDUSD | 0.70100 | -0.01% |
USDJPY | 109.840 | -0.10% |
USDCHF | 0.92930 | 0.06% |
USDCAD | 1.26100 | 0.10% |
GOLDUD | 1737.460 | -0.16% |
COFR | 863040 | -0.30% |
USD/IDR | 14500 | 0.24% |
Kamis, 08 April 2021 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkonsolidasi di kisaran harga IDR 859,000 - 865,000 per barel. Proyeksi bernada positif dari EIA mengenai perkiraan permintaan minyak global memberikan dukungan pada pasar minyak. Meski demikian, peningkatan kasus infeksi baru di Asia memberikan tekanan pada permintaan bahan bakar yang membebani pergerakan harga minyak.
Dalam laporan mingguan yang dirilis oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA) pada Rabu malam, menunjukkan penurunan baik dari sisi produksi maupun stok minyak mentah. Produksi minyak mentah turun ke level 10.9 juta barel dari posisi di pekan sebelumnya di level 11.1 juta barel. Untuk stok minyak mentah turun sebesar 3.5 juta barel, lebih besar dari prediksi sebelumnya yang memperkirakan penurunan sebesar 1.4 juta barel. Meski demikian, stok bensin melonjak naik sebesar 4 juta barel. Kenaikan tersebut diluar prediksi sebelumnya yang memperkirakan stok bensin akan turun sebesar 221,000 barel.
EIA pada hari Rabu juga merilis laporan Prospek Energi Jangka Pendek untuk bulan April, dimana dalam laporan tersebut EIA meningkatkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak mentah tahun ini menjadi 5.5 juta bph, naik sebesar 200,000 bph dari perkiraan bulan Maret. Revisi positif dari EIA tersebut dipicu oleh keyakinan akan pertumbuhan ekonomi global tahun ini yang diperkirakan naik 0.4% ke level 6.2%. Untuk tahun 2022, permintaan minyak global diperkirakan sebesar 3.7 juta bph atau turun 100,000 bph dari perkiraan bulan Maret.
Sementara itu tanda-tanda gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Asia semakin menguat, yang berpotensi mengancam pemulihan permintaan bahan bakar. India pada awal pekan memberlakukan penguncian di kota terbesarnya di Mumbai untuk mengekang penyebaran infeksi baru di negara importir utama minyak itu. Korea Selatan pada hari Rabu melaporkan angka infeksi baru mencapai 700 kasus, angka harian tertinggi sejak awal Januari. Pihak otoritas mengatakan potensi pembatasan baru yang akan diumumkan secepatnya pada hari Jumat ini.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 880,000 - 900,000 per barel serta kisaran Support di IDR 840,000 - 820,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
---|---|---|---|---|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|