| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.02460 | -0.15% |
GBPUSD | 1.21560 | -0.11% |
AUDUSD | 0.69680 | -0.09% |
NZDUSD | 0.62950 | -0.02% |
USDJPY | 132.850 | 0.25% |
USDCHF | 0.95540 | 0.02% |
USDCAD | 1.28630 | 0.09% |
GOLDUD | 1791.000 | 0.06% |
COFU | 88.06 | 0.78% |
USD/IDR | 14860 | 0.30% |
Jumat, 05 Agustus 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini harga minyak terpantau bergerak bearish dibebani oleh sinyal memanasnya tensi antara AS dan China. Meski demikian, kenaikan harga jual minyak Aramco untuk bulan September serta pernyataan dari Sekretaris Jendral OPEC membatasi penurunan lebih lanjut.
Dalam eskalasi tensi terbaru antara AS dan China yang dipicu oleh kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan, dilaporkan bahwa China telah mengerahkan sejumlah pesawat dan menembakkan rudal langsung di dekat Taiwan pada hari Kamis dalam latihan terbesarnya di Selat Taiwan, yang akan berlangsung hingga tengah hari waktu setempat (0400 GMT) pada hari Minggu di enam zona yang mengelilingi sebagian besar pulau itu. Ketegangan situasi di Taiwan tersebut turut memaksa sejumlah besar maskapai penerbangan membatalkan ataupun mengalihkan rute untuk menghindari wilayah udara dekat Taiwan.
Sementara itu, perusahaan minyak negara Saudi Aramco pada hari Kamis resmi merilis harga minyak mentah untuk pengiriman bulan September, dimana untuk tujuan Asia naik sebesar 50 sen per barel menjadi $9.80 per barel, mendekati rekor tertinggi saat bulan Mei di level $9.35 per barel. Kenaikan harga jual resmi minyak Arab Saudi ini biasanya dijadikan tolak ukur yang diikuti oleh produsen minyak lain di Timur Tengah.C45
Turut mendukung pergerakan harga minyak, Sekretaris Jenderal OPEC, Haitham al-Ghais pada hari Kamis mengatakan bahwa OPEC harus mengambil langkah tegas untuk tidak mengkonsumsi semua cadangan minyak. Untuk indikator dalam waktu dekat yang dipantau oleh pasar adalah laporan mingguan hitungan jumlah rig minyak AS yang akan dirilis oleh perusahaan layanan jasa energi Baker Hughes. Di pekan sebelumnya, jumlah rig minyak dilaporkan meningkat menjadi 605 rig, level tertinggi sejak Maret 2020.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $95 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $85 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
19:30 | USA - Non Farm Employment Change |
| 250K | 372K |
19:30 | USA - Unemployment Rate |
| 3.6% | 3.6% |