Home
>
News
>
Publication
>
Gencatan Senjata Belum Tercapai, Minyak Masih Terus Melambung
Gencatan Senjata Belum Tercapai, Minyak Masih Terus Melambung
Tuesday, 01 March 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.12160

-0.20%

GBPUSD

1.34190

-0.04%

AUDUSD

0.72600

-0.04%

NZDUSD

0.67590

-0.06%

USDJPY

114.980

0.18%

USDCHF

0.91650

0.27%

USDCAD

1.26780

-0.02%

GOLDUD

1907.800

-0.30%

COFU

96.09

0.37%

USD/IDR

14330

0.17%

Fokus Crude Oil:

  1. Ukraina desak Barat berlakukan zona larangan terbang bagi pesawat Rusia guna hentikan pemboman.
  2. AS dan sekutunya mempertimbangkan untuk melepaskan cadangan minyak.

***************************************************************

Selasa, 01 Maret 2022 - Pergerakan harga minyak masih berada pada tren bullish didukung oleh belum terlihatnya sinyal tercapainya gencatan senjata di Eropa timur antara Ukraina dengan Rusia. Selain itu, upaya Uni Eropa untuk menyatukan sistem listrik dengan Ukraina kian memicu kekhawatiran akan semakin meningkatkan eskalasi serangan oleh Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendesak Barat untuk mempertimbangkan zona larangan terbang bagi pesawat Rusia di atas Ukraina pada hari Senin pasca Rusia membombardir Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Pembicaraan gencatan senjata antara pejabat Rusia dan Ukraina sampai hari Senin yang masih belum menunjukkan terobosan, mendorong Majelis Umum PBB bertemu pada hari Senin untuk mengadakan voting guna memutuskan rancangan resolusi terkait rencana mengisolasi Rusia secara internasional.

Dari Eropa, para menteri energi dari negara-negara Uni Eropa pada hari Senin menyetujui untuk segera menghubungkan sistem listrik Eropa ke jaringan Ukraina pasca Ukraina memutuskan jaringannya dari sistem Rusia minggu lalu. Namun, langkah dari Eropa tersebut secara tidak langsung mengindikasikan dukungan terhadap kemerdekaan Ukraina dari Rusia, yang sekaligus mempertajam kekhawatiran terjadinya gangguan pasokan energi dari Rusia ke Eropa.

Turut mendukung pergerakan harga minyak, badan statistik pemerintah AS Energy Information Administration (EIA) pada hari Senin melaporkan bahwa permintaan bahan bakar AS pada bulan Desember mencapai 20.8 juta bph, yang sekaligus merupakan level tertinggi sejak Agustus 2019. Dari sisi produksi, EIA melaporkan penurunan sekitar 206 ribu bph menjadi 11.6 juta bph pada bulan Desember, atau hampir 9% di bawah produksi sebelum pandemi pada Februari 2020 yang berada di level 12.8 juta bph.

Sementara itu, AS dan sekutunya sedang mempertimbangkan pelepasan cadangan minyak secara terkoordinasi untuk meredam lonjakan harga di tengah potensi pengetatan pasokan pasca invasi Rusia ke Ukraina, ungkap sumber dari OPEC+ dan sumber industri senior pada hari Senin. Kesepakatan yang dibuat menjelang berlangsungnya pertemuan rutin OPEC+ pada 2 Maret itu berpotensi mempengaruhi keputusan produksi dari negara-negara produsen minyak OPEC dan sekutunya.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $97.50 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $94.30 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:45

USA - Markit Manufacturing PMI Final

 

57.5

55.5

22:00

USA - ISM Manufacturing PMI

 

58.0

57.6

22:00

USA - Construction Spending MoM

 

0.2%

0.2%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788