| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.12160 | -0.20% |
GBPUSD | 1.34190 | -0.04% |
AUDUSD | 0.72600 | -0.04% |
NZDUSD | 0.67590 | -0.06% |
USDJPY | 114.980 | 0.18% |
USDCHF | 0.91650 | 0.27% |
USDCAD | 1.26780 | -0.02% |
GOLDUD | 1907.800 | -0.30% |
COFU | 96.09 | 0.37% |
USD/IDR | 14330 | 0.17% |
Selasa, 01 Maret 2022 - Pergerakan harga minyak masih berada pada tren bullish didukung oleh belum terlihatnya sinyal tercapainya gencatan senjata di Eropa timur antara Ukraina dengan Rusia. Selain itu, upaya Uni Eropa untuk menyatukan sistem listrik dengan Ukraina kian memicu kekhawatiran akan semakin meningkatkan eskalasi serangan oleh Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendesak Barat untuk mempertimbangkan zona larangan terbang bagi pesawat Rusia di atas Ukraina pada hari Senin pasca Rusia membombardir Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Pembicaraan gencatan senjata antara pejabat Rusia dan Ukraina sampai hari Senin yang masih belum menunjukkan terobosan, mendorong Majelis Umum PBB bertemu pada hari Senin untuk mengadakan voting guna memutuskan rancangan resolusi terkait rencana mengisolasi Rusia secara internasional.
Dari Eropa, para menteri energi dari negara-negara Uni Eropa pada hari Senin menyetujui untuk segera menghubungkan sistem listrik Eropa ke jaringan Ukraina pasca Ukraina memutuskan jaringannya dari sistem Rusia minggu lalu. Namun, langkah dari Eropa tersebut secara tidak langsung mengindikasikan dukungan terhadap kemerdekaan Ukraina dari Rusia, yang sekaligus mempertajam kekhawatiran terjadinya gangguan pasokan energi dari Rusia ke Eropa.
Turut mendukung pergerakan harga minyak, badan statistik pemerintah AS Energy Information Administration (EIA) pada hari Senin melaporkan bahwa permintaan bahan bakar AS pada bulan Desember mencapai 20.8 juta bph, yang sekaligus merupakan level tertinggi sejak Agustus 2019. Dari sisi produksi, EIA melaporkan penurunan sekitar 206 ribu bph menjadi 11.6 juta bph pada bulan Desember, atau hampir 9% di bawah produksi sebelum pandemi pada Februari 2020 yang berada di level 12.8 juta bph.
Sementara itu, AS dan sekutunya sedang mempertimbangkan pelepasan cadangan minyak secara terkoordinasi untuk meredam lonjakan harga di tengah potensi pengetatan pasokan pasca invasi Rusia ke Ukraina, ungkap sumber dari OPEC+ dan sumber industri senior pada hari Senin. Kesepakatan yang dibuat menjelang berlangsungnya pertemuan rutin OPEC+ pada 2 Maret itu berpotensi mempengaruhi keputusan produksi dari negara-negara produsen minyak OPEC dan sekutunya.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $97.50 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $94.30 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
21:45 | USA - Markit Manufacturing PMI Final |
| 57.5 | 55.5 | |||||
22:00 | USA - ISM Manufacturing PMI |
| 58.0 | 57.6 | |||||
22:00 | USA - Construction Spending MoM |
| 0.2% | 0.2% |