Home
>
News
>
Publication
>
Diselimuti Ketidakpastian, Harga Minyak Meredup
Diselimuti Ketidakpastian, Harga Minyak Meredup
Monday, 12 December 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.05270

-0.21%

GBPUSD

1.22530

-0.34%

AUDUSD

0.67820

-0.38%

NZDUSD

0.63960

-0.27%

USDJPY

136.510

0.06%

USDCHF

0.93460

0.07%

USDCAD

1.36310

0.07%

GOLDUD

1,797.100

-0.40%

COFU

71.79

-0.64%

USD/IDR

15,585

0.00%

Fokus Crude Oil:

  1. Rusia kemungkinan akan umumkan pemangkasan produksi dalam beberapa hari ke depan
  2. Saudi belum melihat hasil yang jelas dari pembatasan harga minyak Rusia.
  3. TC Energy belum menemukan penyebab kebocoran pipa minyak Keystone.

***************************************************************

Senin, 12 Desember 2022 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak terkonsolidasi dibebani oleh ketidakpastian akan dampak sanksi Eropa terhadap pasar minyak global. Meski demikian, penutupan jalur pipa Keystone dan peningkatan tensi di Timur Tengah memberikan dukungan pada harga minyak.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Jumat mengatakan kemungkinan untuk memangkas produksi minyaknya sebagai tanggapan atas batasan harga yang diberlakukan Uni Eropa (UE) dan G7, untuk keputusan resmi tentang tanggapan Rusia akan dibuat dalam beberapa hari ke depan. Putin juga menolak untuk menjual minyak ke negara mana pun yang menerapkan batas harga tersebut, dan menambahkan bahwa batas harga sebesar $60 per barel yang ditetapkan, masih sesuai dengan harga jual minyak Rusia saat ini, sehingga efek yang diharapkan UE dan G7 agar perekonomian Rusia tertekan, tidak akan terjadi.

Sementara itu, Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman pada hari Minggu mengatakan bahwa dampak sanksi UE terhadap minyak Rusia dan batasan yang diberlakukan oleh negara-negara G7 terhadap harga barel Rusia belum jelas. Terkait dengan pernyataan Putin untuk memangkas produksinya, Pangeran Abdulaziz mengatakan baru akan percaya saat hal itu sudah benar-benar terjadi. Selain itu, ia menambahkan bahwa OPEC+ akan terus fokus pada stabilitas pasar di tahun mendatang.

Dukungan terhadap harga minyak datang dari TC Energy Kanada yang pada hari Minggu mengatakan belum menemukan penyebab kebocoran lebih dari 14,000 barel minyak pada pekan lalu dari jalur pipa Keystone, jalur penting yang memasok sekitar 622,000 bph minyak dari Kanada ke pusat penyimpanan minyak AS di Cushing, Oklahoma, dan ke Pantai Teluk, tempat minyak tersebut diproses oleh penyuling atau diekspor. Pihak TC Energy belum memberikan kejelasan waktu yang dibutuhkan untuk pengoperasian jalur pipa tersebut.

Sentimen positif lainnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud pada hari Minggu mengatakan bahwa negara Teluk yang berdekatan dengan Iran akan bertindak untuk meningkatkan keamanan negaranya jika Iran sampai memproduksi senjata nuklir operasional. Komentar tersebut menyusul desakan dari seorang pejabat senior Emirat yang pada hari Sabtu agar pakta nuklir dapat ditinjau kembali.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $75 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $68 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

23:00

USA - Consumer Inflation Expectations

 

5.8%

5.9%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788