Home
>
News
>
Publication
>
Data Positif Ekonomi China Dukung Penguatan Minyak
Data Positif Ekonomi China Dukung Penguatan Minyak
Monday, 24 October 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

0.98650

-0.36%

GBPUSD

1.13540

-0.34%

AUDUSD

0.63670

-0.24%

NZDUSD

0.57690

-0.47%

USDJPY

147.560

0.96%

USDCHF

0.99580

0.36%

USDCAD

1.36460

0.23%

GOLDUD

1,657.000

-0.26%

COFU

85.24

0.12%

USD/IDR

15,550

0.19%

Fokus Crude Oil:

  1. Pertumbuhan GDP China kuartal III rebound lebih cepat dari laju yang diperkirakan.
  2. AS isyaratkan batas harga minyak Rusia di atas $60 per barel, lebih tinggi dari usulan sebelumnya.

***************************************************************

Senin, 24 Oktober 2022 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bullish didukung oleh beberapa sentimen positif antara lain rilisnya data ekonomi terbaru China, isyarat AS untuk menaikkan batas harga minyak Rusia, dan eskalasi konflik Ukraina.

Rilis data ekonomi terbaru China pada hari Senin menunjukkan pertumbuhan Gross domestic product (GDP) di ekonomi terbesar kedua dunia untuk kuartal III naik 3.9% secara tahunan, meningkat dibanding laju 0.4% saat kuartal II dan sekaligus di atas kecepatan 3.4% dari yang diperkirakan oleh Reuters. Secara terpisah, output industri China pada bulan September dilaporkan naik 6.3% secara tahunan, melebihi ekspektasi kenaikan 4.5% dan angka sebelumnya 4.2% pada bulan Agustus. Selain itu, sinyal penurunan angka infeksi Covid di China yang turun menjadi 998 kasus pada hari Minggu, dari sebelumnya 1,006 kasus, turut meningkatkan optimisme akan pemulihan ekonomi serta permintaan di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu.

Turut mendukung pergerakan harga minyak, pejabat administrasi Biden dikabarkan sedang membahas potensi untuk menetapkan batas harga minyak Rusia di atas $60 per barel, ungkap laporan dari Bloomberg pada hari Sabtu. Isyarat AS untuk meningkatkan batas harga tersebut menguatkan komentar dari Presiden Biden sebelumnya mengenai kemungkinan AS untuk melakukan pembelian kembali minyak mentah untuk mengisi stok di Cadangan Darurat Negara saat harga minyak global mencapai $70 per barel. Di awal Oktober, Departemen Keuangan AS mengumumkan batas harga minyak Rusia di level $60 per barel.

Sentimen positif lain juga datang dari eskalasi serangan Rusia ke Ukraina yang telah menyebabkan setidaknya setengah dari kapasitas pembangkit listrik terdampak, meskipun tidak semua unit sampai berhenti beroperasi, ungkap menteri energi Ukraina pada hari Jumat. Situasi tersebut berpotensi membuat permintaan listrik di Ukraina meningkat, terlebih saat memasuki musim dingin ini.

Masih dari Eropa timur, meningkatnya tensi konflik Ukraina dalam beberapa hari terakhir turut berdampak pada jalur pelayaran Laut Hitam. Kementerian Infrastruktur Ukraina pada hari Jumat mengatakan bahwa pelabuhan Ukraina hanya berfungsi sekitar 25 - 30 persen dari kapasitasnya, selain itu, hingga saat ini belum ada tanda-tanda Rusia untuk menyetujui perpanjangan kesepakatan ekspor biji-bijian dari Laut Hitam yang akan berakhir 19 November nanti.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $88 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $83 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:45

USA - Flash Services PMI

 

49.6

49.3

20:45

USA - Flash Manufacturing PMI

 

51.0

52.0

22:00

USA - Treasury Sec Yellen Speaks

 

 

 

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788