Home
>
News
>
Publication
>
China Kurangi Lokasi Penguncian, Minyak Ikut Terkerek Naik
China Kurangi Lokasi Penguncian, Minyak Ikut Terkerek Naik
Tuesday, 13 December 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.05320

0.16%

GBPUSD

1.22720

0.02%

AUDUSD

0.67420

0.28%

NZDUSD

0.63760

0.25%

USDJPY

137.660

-0.04%

USDCHF

0.93600

-0.07%

USDCAD

1.36370

-0.07%

GOLDUD

1,778.100

0.34%

COFU

73.29

0.78%

USD/IDR

15,624

0.00%

Fokus Crude Oil:

  1. China kurangi daftar lokasi yang berisiko tinggi menjadi 4,500 lokasi, dari sebelumnya lebih dari 30,000 lokasi.
  2. Produksi minyak AS diperkirakan akan melambat pertumbuhannya pada bulan Januari, ungkap EIA.

***************************************************************

Selasa, 13 Desember 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau kembali menguat didukung oleh beberapa sentimen positif antara lain semakin banyaknya lokasi di China yang dilonggarkan, proyeksi melambatnya produksi minyak AS, dan potensi penurunan tajam pada stok di pusat penyimpanan minyak utama AS.

Sebagai bagian dari upaya pelonggaran yang lebih luas, pemerintah China telah memangkas jumlah lokasi yang dianggap berisiko tinggi dalam penyebaran kasus Covid, turun 85% menjadi sekitar 4,500 lokasi, dari sebelumnya lebih dari 30,000 lokasi, ungkap data resmi terbaru yang dirilis hari Senin. Berdasarkan salah satu protokol kebijakan terbaru Covid di China yang dirilis 7 Desember, area berisiko tinggi tanpa infeksi baru selama 5 hari berturut-turut harus dicabut dari penguncian. Angka infeksi harian baru di China mencapai 7,679 kasus pada 12 Desember, turun dari 8,838 kasus pada sehari sebelumnya, ungkap Komisi Kesehatan Nasional pada hari Selasa.

Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, produksi minyak AS pada bulan Januari diperkirakan akan melambat pertumbuhannya, ungkap Energy Information Administration (EIA) dalam laporan produktivitas pengeboran bulanan yang dirilis hari Senin. Produksi minyak dari cekungan serpih Permian diperkirakan mencapai 5.6 juta bph, namun peningkatan tersebut hanya sepertiga dari kecepatan bulan September. Sementara, output dari cekungan minyak serpih terbesar AS hanya naik sekitar 37,000 bph, kenaikan terkecil dalam 7 bulan.

Sentimen positif lainnya datang dari penutupan jalur pipa Keystone yang mengirimkan sekitar 620,000 bph minyak dari Kanada ke AS berpotensi menyebabkan penurunan tajam pada persediaan minyak utama AS di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma. Mengutip dari survei yang dilakukan Reuters terhadap 7 analis, rata-rata stok dalam sepekan diperkirakan akan turun sebesar 3.9 juta barel, untuk pekan yang berakhir 9 Desember.

Sementara itu, produksi minyak Nigeria meningkat hampir 15% selama bulan November pasca pemulihan operasional di terminal Forcados milik Shell Plc setelah pekerjaan perbaikan selama 10 minggu, ungkap data terbaru yang dirilis oleh Nigerian Upstream Petroleum Regulatory Commission (NUPRC). Meski demikian, produksi tersebut hampir sepertiga masih di bawah kuota produksi yang disepakati bersama oleh aliansi OPEC+.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $77 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $70 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

18:00

USA - NFIB Business Optimism Index

 

90.4

91.3

20:30

USA - Core Inflation Rate YoY

 

6.1%

6.3%

20:30

USA - Inflation Rate YoY

 

7.3%

7.7%

22:00

USA - IBD/TIPP Economic Optimism

 

41.3

40.4

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788