Home
>
News
>
Publication
>
Bahan Bakar Rusia Banjiri Pasar, Harga Minyak Ikut Mendingin
Bahan Bakar Rusia Banjiri Pasar, Harga Minyak Ikut Mendingin
Thursday, 19 January 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.07880

-0.01%

GBPUSD

1.23490

0.05%

AUDUSD

0.69420

-0.62%

NZDUSD

0.64410

-0.31%

USDJPY

128.890

0.02%

USDCHF

0.91620

0.09%

USDCAD

1.34890

0.16%

GOLDUD

1,903.000

-0.04%

COFU

79.43

-0.83%

USD/IDR

15,120

0.07%

Fokus Crude Oil:

  • Jelang embargo UE bulan Februari, Rusia tingkatkan penjualan bahan bakar ke Turki dan Maroko.
  • IMF melihat pemulihan tajam pada pertumbuhan ekonomi China mulai dari kuartal kedua.

***************************************************************

Kamis, 19 Januari 2023 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak bearish dibebani oleh potensi pasokan berlebih di pasar pasca rilisnya data penjualan bahan bakar Rusia dan laporan stok AS. Meski demikian, optimisme pemulihan ekonomi China dan proyeksi penurunan produksi Rusia memberikan dukungan pada harga minyak.

Rusia telah meningkatkan penjualan bahan bakar ke Turki dan Maroko sejak akhir tahun lalu sebagai langkah antisipasi jelang pemberlakuan embargo Uni Eropa (UE) pada 5 Februari mendatang yang menargetkan produk turunan minyak Rusia. Mengutip data yang dirilis oleh Refinitiv pada hari Rabu, pasokan diesel dari pelabuhan Rusia ke Turki meningkat pada Desember 2022 menjadi lebih dari 750 ribu ton dan mencapai 5.05 juta ton pada 2022 dibandingkan 3.99 juta ton pada 2021. Selain itu, sejak awal Januari Rusia telah memasok Turki dengan sekitar 450 ribu ton solar. Pasokan diesel dari Rusia ke Maroko meningkat hingga 735ribu ton pada tahun 2022 setelah hanya 66 ribu ton pada tahun sebelumnya dan mencapai sekitar 140 ribu ton sejak awal tahun 2023. Rusia bahkan dilaporkan telah memasok bahan bakarnya juga ke Ghana, Senegal, Libya dan bahkan Uruguay dan Pantai Gading, tambah Refinitiv.

Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, dalam laporan mingguan terbaru yang dirilis oleh grup industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah dan stok bensin untuk pekan yang berakhir 13 Januari, melonjak naik masing-masing sebesar 7.62 juta barel dan 1.83 juta barel. Laporan API tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS. Meski demikian, pasar masih menantikan laporan resmi versi pemerintah yang akan dirilis malam nanti oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA).

Sementara itu, China diproyeksikan akan mengalami pemulihan tajam dalam pertumbuhan ekonomi mulai dari kuartal kedua tahun ini, kata Direktur Pelaksana IMF Gita Gopinath pada hari Rabu. Ekonom yang disurvei oleh Reuters melihat pertumbuhan China pada tahun 2023 sekitar 4.9 persen, dengan beberapa dari mereka baru-baru ini meningkatkan perkiraan menjadi sekitar 5.5 persen.

Sentimen positif lainnya datang dari proyeksi bank investasi Wall Street yang memperkirakan produksi minyak Rusia turun 0.6 juta barel per hari pada April karena kurangnya kapal tanker untuk sepenuhnya mengalihkan minyak menyusul embargo Eropa yang akan datang.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $82 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $76 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

23:00

USA - EIA Crude Oil Stocks Change

 

-0.593M

18.962M

23:00

USA - EIA Gasoline Stocks Change

 

2.529M

4.114M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788