Home
>
News
>
Publication
>
Apa itu Karbon Biru
Apa itu Karbon Biru
Tuesday, 14 June 2022

Diperbarui 2024

Apa itu Karbon Biru?


Selama ini kita sering mendengar istilah karbon. Ketika mendengar kata karbon, kita langsung merujuk pada polusi karena identik dengan karbondioksida. Tapi tahukah Anda, bahwa terdapat beberapa istilah warna untuk karbon? Salah satunya adalah karbon biru.

‘Karbon biru’ adalah istilah untuk karbon yang ditangkap oleh ekosistem laut dan pesisir dunia. Disebut ‘biru’ karena terbentuk di bawah air.

Anda mungkin pernah mendengar bahwa aktivitas manusia mengeluarkan karbondioksida, yang mengandung karbon atmosfer. Gas-gas ini, yang kita kenal dengan istilah Gas Rumah Kaca mengubah iklim dunia, bukan dengan perubahan yang baik. Di sisi lain, mungkin banyak yang belum tahu bahwa ekosistem laut memiliki cara alami untuk mengurangi dampak Gas Rumah Kaca, melalui penyerapan karbon ini.

Laut memiliki kemampuan menyerap karbon terbesar di dunia, melebihi karbon hijau di daratan. Setidaknya 55% karbon diserap oleh organisme yang hidup di laut bukan di darat.

Karbon tersebut diserap dan disimpan oleh mangrove, rawa pasang surut dan rumput laut. Karbon tersebut disimpan dalam biomassa atau di dalam tanah. Berbeda dengan karbon hijau yang disimpan di tumbuhan hijau di darat selama puluhan tahun, karbon biru disimpan selama ribuan tahun di bawah laut.

Manfaat Karbon Biru


Ekosistem karbon biru adalah salah satu penyerap karbon yang efektif dan berperan besar dalam mencapai target perubahan iklim nasional dan global.

Di Indonesia sendiri, potensi karbon biru cukup besar. Dalam penelitian berjudul “Indonesia’s Blue Carbon: A Globally Significant And Vulnerable Sink For Seagrass And Mangrove Carbon (2015)” menjelaskan padang lamun dan mangrove di Indonesia menyimpan 17% reservoir karbon dunia. Jumlah karbon tersebut mencapai 3,4 metrik ton karbon.

Potensi tersebut tersimpan pada mangrove dan padang lamun yang tersebar cukup luas di Indonesia. Pada tahun 2015, luas mangrove di Indonesia mencapai 3,9 juta hektar yang terbentang di garis pantai sepanjang 95 ribu kilometer persegi. Luasan tersebut setara 23% ekosistem mangrove dunia dan menjadi yang terluas di dunia. (ICCTF, 2021)

Ekosistem karbon biru berperan penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Selain itu jugamemberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir. Ekosistem karbon biru dapat mencegah erosi, melindungi rumah penduduk dari badai, menangkap polutan dan menyediakan habitat bagi spesies yang penting secara komersial.

Pelestarian ekosistem karbon biru dapat menunjang perkembangan pariwisata lokal dan menyediakan mata pencaharian alternatif bagi masyarakat pesisir. Muara Angke merupakan salah satu tujuan ekowisata mangrove di Indonesia yang terletak di Jakarta. Ekosistem mangrove ini berhasil meraup pendapatan sebesar Rp31,7 juta/ha/tahun atau total Rp3 miliar per tahun hanya dari layanan pariwisata saja. (WRI, 2019)

Bagaimana menjaga karbon biru?

Karbon biru adalah salah satu konservasi wilayah pesisir atau pinggir pantai. Ketika sistem ini rusak, sejumlah besar karbon dilepaskan kembali ke atmosfer, yang kemudian dapat berkontribusi pada perubahan iklim. Melindungi habitat pesisir adalah salah satu cara untuk mengurangi perubahan iklim.

Melindungi karbon dalam sistem pesisir, berarti melindungi lingkungan wilayah pesisir yang sehat yang dapat memberikan banyak manfaat lain bagi manusia, seperti peluang rekreasi, perlindungan dari bencana alam, dan pemeliharaan habitat untuk perikanan dan rekreasi.

Maka dari itu, kelestarian dan manajemen ekosistem karbon biru yang baik menjadi sangat penting, karena karbon biru dapat membantu dalam memenuhi komitmen kontribusi nasional, yang merupakan salah satu tujuan iklim. Berbagai langkah dijalankan untuk untuk melindungi dan secara berkelanjutan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya perairan dan laut.

Cara untuk membantu memperlambat dampak perubahan iklim salah satunya dengan memasukkan lahan basah (wetland) pesisir ke dalam mekanisme pasar karbon melalui pembelian dan penjualan penyeimbangan karbon (carbon offset). Cara ini menciptakan insentif keuangan untuk proyek restorasi dan konservasi serta menguntungkan lingkungan dan kesejahteraan finansial masyarakat.


by: Lydia Kambey

Tentang Pasar Karbon
Mekanisme perdagangan kredit karbon melalui bursa dapat membantu mewujudkan target kebijakan iklim dan menekan biaya dalam mencapai target pengurangan emisi Indonesia.
Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788