Home
>
News
>
Publication
>
Aktivitas Ekonomi China Melesu, Harga Minyak Ikut Tertekan
Aktivitas Ekonomi China Melesu, Harga Minyak Ikut Tertekan
Monday, 01 August 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.02160

0.19%

GBPUSD

1.21630

0.24%

AUDUSD

0.69810

0.06%

NZDUSD

0.62780

0.22%

USDJPY

133.200

-0.66%

USDCHF

0.95200

-0.17%

USDCAD

1.28140

-0.05%

GOLDUD

1764.000

0.11%

COFU

98.46

-1.21%

USD/IDR

14835

0.17%

Fokus Crude Oil:

  1. Aktivitas pabrik China bertumbuh pada kecepatan yang lebih lambat pada bulan Juli.
  2. Sekjen baru OPEC tegaskan pentingnya posisi Rusia dalam keberhasilan kesepakatan OPEC+.

***************************************************************

Senin, 01 Agustus 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak tertekan dibebani oleh sentimen dari rilisnya data negatif ekonomi China serta potensi peningkatan produksi AS dalam masa mendatang. Meski demikian, pernyataan OPEC serta eskalasi tensi di jalur Laut Hitam membatasi penurunan harga lebih lanjut.

Data ekonomi terbaru China menunjukkan aktivitas pabrik yang bertumbuh pada kecepatan yang lebih lambat di bulan Juli, akibat dari penguncian Covid yang meluas sehingga membuat momentum pertumbuhan ekonomi ikut melemah. Pemerintah China bahkan telah bersiap untuk kehilangan target pertumbuhan PDB mereka sekitar 5.5% untuk tahun ini, ungkap media pemerintah baru-baru ini. Situasi di China tersebut memicu kekhawatiran akan turut mempengaruhi penurunan permintaan minyak di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu.

Dari sisi pasokan, produksi minyak AS berpotensi terus meningkat pada masa mendatang, dilihat dari data jumlah rig minyak AS untuk pekan yang berakhir 29 Juli yang dirilis oleh perusahaan layanan jasa energi asal AS, Baker Hughes. Dari data tersebut menunjukkan rig minyak meningkat sebesar 6 rig menjadi 605 rig, level tertinggi yang terlihat sejak Maret 2020.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal OPEC yang baru, Haitham al-Ghais, pada hari Minggu menegaskan bahwa keanggotaan Rusia di OPEC+ sangat penting dalam proses keberhasilan kesepakatan, mengingat posisi Rusia sebagai pemimpin yang mewakili suara mayoritas dari sekutu OPEC. Al-Ghais juga menambahkan bahwa OPEC tidak mengendalikan harga minyak, namun menyeimbangkan situasi pasar dalam hal penawaran dan permintaan, dimana keadaan pasar minyak saat ini sangat tidak stabil dan bergejolak. OPEC dan sekutunya dijadwalkan akan bertemu pada 3 Agustus nanti untuk memutuskan apakah akan menjaga produksi minyak tidak berubah untuk September, atau justru meningkatkan produksi secara moderat, seperti yang disampaikan 8 sumber OPEC pada pekan lalu. 

Dari Eropa timur, rudal Rusia menghantam kota pelabuhan Mykolaiv di selatan Ukraina pada hari Minggu. Kota Mykolaiv merupakan kota strategis yang berbatasan dengan sebagian besar wilayah Kherson yang diduduki Rusia, dan menjadi pusat produksi dan ekspor gandum, barley dan jagung. Di saat yang sama, sebuah pesawat tak berawak menyerang pangkalan Sevastopol di Laut Hitam yang menjadi markas angkatan laut Rusia. Situasi tersebut kembali memicu kekhawatiran akan keamanan di jalur pelayaran utama Laut Hitam.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $105 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $90 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:45

USA - S&P Global Manufacturing PMI Final

 

52.3

52.7

21:00

USA - ISM Manufacturing PMI

 

52.3

53.0

21:00

USA - Construction Spending MoM

 

0.2%

-0.1%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788