Cut loss adalah strategi menutup posisi dalam keadaan sedikit rugi dengan tujuan untuk mencegah kerugian yang lebih besar sudah menjadi hal yang lumrah dalam melakukan transaksi di pasar berjangka. Bahkan, aksi tutup posisi rugi atau cut loss ini menjadi salah satu aspek terpenting dalam perencanaan trading.
Memang sejatinya, aksi cut loss ini tidak mudah. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah faktor psikologis yang biasanya disertai dengan sejumlah pertanyaan seperti apakah saya harus menutup posisi? Atau, bagaimana jika setelah saya tutup posisi harga akan berbalik? Atau, apakah keputusan untuk tutup posisi sudah tepat?
Keraguan-keraguan sudah pasti akan dirasakan para pelaku pasar yang tidak memiliki dasar rencana trading yang kuat. Sehingga, sebelum memulai trading, traders perlu menetapkan pada level mana ia perlu melakukan cut loss. Pada dasarnya ada sejumlah metode dasar yang dapat digunakan untuk menentukan kapan dan dimana harus melakukan cut loss, walau harus dipahami bahwa tidak semua keputusan akan berujung dengan baik.
Beberapa caranya yang dapat digunakan adalah dengan mengandalkan teknik analisis dasar, yakni:
Sebagai kesimpulan, cut loss adalah sebuah kemampuan penting yang perlu dipelajari dan terus diasah. Sebab, setiap kali trader akan melakukan cut loss, berbagai pertanyaan yang memicu untuk mempertahankan cut loss akan selalu muncul dan akan sangat berbahaya bagi kesehatan modal seorang trader; meskipun, adakalanya posisi yang sudah ditutup alih-alih berbalik arah, tren harga kembali bergerak sesuai perkiraan dan mencapai titik ambil untung.