Home
>
GOFX Article
>
Apa Itu Bullish dan Bearish dalam Pasar Forex?
Apa Itu Bullish dan Bearish dalam Pasar Forex?
Wednesday, 29 November 2023

Diperbarui 2024

Dalam dunia trading, terdapat dua istilah yang sering digunakan, yaitu bullish dan bearish. Kedua istilah ini merujuk pada kondisi pasar dan pergerakan harga dalam pasar forex. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai apa itu bullish dan bearish dalam pasar forex, serta bagaimana kondisi ini mempengaruhi keputusan trading Anda.

Asal Usul Istilah Bear dan Bull

Istilah bear dan bull dalam trading berasal dari dunia hewan, yaitu beruang (bear) dan sapi jantan (bull). Dalam pergerakan harga pasar, kedua istilah ini menggambarkan cara beruang dan sapi jantan menyerang lawannya. Beruang akan membanting lawannya ke bawah, sedangkan sapi jantan akan menanduk lawannya ke atas.

Kedua gerakan tersebut merepresentasikan pergerakan harga pasar yang naik turun, serta keputusan para investor dalam memasuki pasar. Jika harga pasar cenderung turun, maka kondisi pasar dikatakan bearish atau seperti beruang yang sedang membanting lawannya. Sebaliknya, jika harga pasar cenderung naik, maka kondisi pasar dikatakan bullish atau seperti sapi jantan yang sedang menyerang.

Pasar Bearish

Ketika pasar saham sedang bearish, ini umumnya menunjukkan bahwa perekonomian sedang lemah dan tingkat pengangguran meningkat. Selain itu, pengeluaran konsumen juga merosot dan aliran investasi baru berkurang atau bahkan terhenti. Hal ini membuat para investor cenderung menjual aset berisiko tinggi, seperti saham dan mata uang yang kurang likuid.

Pasar yang sedang bearish mencerminkan pesimisme pelaku pasar. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan harga yang merosot dengan tajam. Meskipun terkadang terjadi koreksi harga yang naik, namun arah pergerakan trend utama tetap bearish atau dorongan turunnya harga lebih kuat.

Pasar Bullish

Pasar yang bullish, di sisi lain, mencerminkan optimisme pelaku pasar. Keadaan ini ditandai dengan melambungnya harga dengan tajam. Meskipun terkadang terjadi koreksi harga yang turun, namun arah pergerakan trend utama tetap bullish atau dorongan kenaikan harga lebih kuat.

Ketika pasar sedang bullish, ini umumnya menunjukkan bahwa perekonomian sedang dalam kondisi baik dan tingkat pengangguran berada pada level yang rendah. Pengeluaran konsumen cenderung naik dan aliran investasi baru meningkat karena investor merasa lebih berani mengambil risiko.

Perbedaan Antara Bullish dan Bearish

Perbedaan utama antara bullish dan bearish terletak pada sentimen dan ekspektasi para investor terhadap pergerakan harga. Jika Anda bullish, artinya Anda optimis bahwa harga akan naik dari posisi saat ini. Sebaliknya, jika Anda bearish, artinya Anda berpandangan bahwa harga akan turun dari posisi saat ini.

Para trader bullish akan mencari kesempatan untuk membeli (long positions), karena mereka berharap harga akan terus naik. Di sisi lain, para trader bearish akan mencari kesempatan untuk menjual (short positions), karena mereka berharap harga akan terus turun.

Pentingnya Memahami Bullish dan Bearish dalam Trading Forex

Memahami kondisi bullish dan bearish dalam pasar forex sangat penting bagi para trader. Hal ini dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi trend pergerakan harga pasar dan mengambil keputusan trading.

Dalam pasar forex, Anda memiliki kesempatan untuk mengambil posisi baik saat pasar sedang bullish maupun bearish. Pasar forex selalu bergerak dalam pasangan mata uang, sehingga ketika satu mata uang melemah, mata uang lainnya akan menguat. Oleh karena itu, Anda dapat memanfaatkan pergerakan naik dan turun pasar untuk medapatkan kesempatan keuntungan.

Indikator Moving Average dalam Menentukan Bullish dan Bearish

Salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan kondisi bullish dan bearish dalam pasar forex adalah moving average (MA). Salah satu jenis moving average yang sering digunakan adalah simple moving average (SMA).

Moving average merupakan rata-rata harga dalam suatu periode waktu tertentu. Dalam hal ini, moving average yang sering digunakan adalah moving average 200 hari (SMA-200 day). Jika harga bergerak di bawah SMA-200 day, maka kondisi pasar cenderung bearish. Sebaliknya, jika harga memotong garis SMA-200 day dari bawah ke atas dan bergerak di atas garis tersebut, maka kondisi pasar cenderung bullish.

Kesimpulan

Dalam pasar forex, istilah bullish dan bearish digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar dan pergerakan harga. Pasar bearish mencerminkan pesimisme pelaku pasar, sedangkan pasar bullish mencerminkan optimisme pelaku pasar.

Memahami kondisi bullish dan bearish sangat penting bagi para trader, karena ini dapat membantu mereka untuk mengidentifikasi trend pergerakan harga pasar dan mengambil keputusan trading. Pergerakan harga dalam pasar forex selalu bergerak naik turun, dan Anda dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan potensi keuntungan.

Gunakan indikator seperti moving average dalam menentukan kondisi bullish dan bearish dalam pasar forex. Dengan demikian, Anda dapat meningkatkan peluang dalam trading forex.

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788