Home
>
News
>
Publication
>
Rusia China Kena Sanksi Baru AS, Harga Minyak Ikut Goyah
Rusia China Kena Sanksi Baru AS, Harga Minyak Ikut Goyah
Wednesday, 20 September 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.06800

0.08%

GBPUSD

1.23900

0.02%

AUDUSD

0.64530

0.05%

NZDUSD

0.59350

0.19%

USDJPY

147.830

-0.05%

USDCHF

0.89770

-0.03%

USDCAD

1.34460

0.04%

GOLDUD

1,931.190

-0.04%

COFU

90.63

-0.84%

USD/IDR

15,385

0.03%

Fokus Crude Oil:

  • AS berikan sanksi kepada entitas Rusia, China dan Turki atas drone dan pesawat militer Iran.
  • "Masih terlalu dini untuk melakukan perubahan kebijakan OPEC+, kita harus menunggu dan melihat," kata salah satu delegasi OPEC.

***************************************************************

Rabu, 20 September 2023 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak tertekan pasca sinyal menegangnya tensi antara AS dengan China dan Rusia. Meski demikian, komitmen OPEC+ untuk tetap memangkas produksi dan langkah China untuk mempertahankan suku bunga pinjaman, memberikan dukungan terhadap harga minyak.

AS mengeluarkan sanksi baru terkait Iran pada hari Selasa, yang menargetkan banyak orang dan entitas di Iran, Rusia, China dan Turki sehubungan dengan pengembangan pesawat tak berawak dan pesawat militer Teheran. Sanksi tersebut menargetkan tujuh individu dan empat entitas di empat negara yang dikatakan telah "memfasilitasi pengiriman dan transaksi keuangan" ke Perusahaan Industri Manufaktur Pesawat Iran dan kendaraan udara tak berawak (UAV) serta upaya pesawat militernya, kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Selasa. Tindakan AS tersebut berpotensi memicu ketegangan baru, terutama antara AS dengan China dan Rusia.

Sementara itu, aliansi produsen dan sekutunya, OPEC+ mengatakan bahwa mereka tidak mengkhawatirkan tingkat harga saat ini yang sudah berada di angka $90-an per barel, dan masih terlalu dini untuk melakukan perubahan kebijakan, sehingga kita harus menunggu dan melihat, ujar salah satu delegasi OPEC+ pada hari Senin. Di hari yang sama, Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan “belum ada penilaian” mengenai prospek permintaan global, dan oleh karena itu OPEC-plus akan tetap “proaktif” dan "pencegahan".

Turut mendukung pergerakan harga minyak, China pada hari Rabu memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah karena tanda-tanda terbaru menunjukkan stabilisasi ekonomi dan melemahnya yuan. Suku bunga pinjaman (LPR) satu tahun tetap di level 3,45% dan LPR lima tahun juga tetap di level 4,20%.

Untuk indikator yang akan dirilis dalam waktu dekat yaitu laporan stok minyak mentah AS dalam sepekan turun sebesar 5.25 juta barel, ungkap laporan terbaru yang dirilis oleh American Petroleum Institute (API) untuk pekan yang berakhir 15 September. Meskipun data API ini mengindikasikan kondisi pasar yang sedang bullish di pasar energi AS, namun pelaku masih menantikan data resmi versi pemerintah yang akan dirilis Rabu malam oleh Energy Information Administration (EIA) untuk melihat arah gambaran pasar minyak selanjutnya.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $92 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $89 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:30

USA - EIA Crude Oil Stocks Change

 

-2.200M

3.954M

21:30

USA - EIA Gasoline Stocks Change

 

0.317M

5.560M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788