Home
>
News
>
Publication
>
Proyeksi Positif OPEC Dukung Minyak Kembali Stabil
Proyeksi Positif OPEC Dukung Minyak Kembali Stabil
Thursday, 05 January 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.06020

0.13%

GBPUSD

1.20500

0.02%

AUDUSD

0.68310

0.10%

NZDUSD

0.62910

0.05%

USDJPY

132.620

-0.66%

USDCHF

0.92920

-0.08%

USDCAD

1.34750

0.20%

GOLDUD

1,854.000

0.04%

COFU

73.25

0.63%

USD/IDR

15,569

0.26%

Fokus Crude Oil:

  • OPEC perkirakan permintaan minyak global akan meningkat 2.2 juta bph pada tahun 2023.
  • Saudi berpotensi pangkas lebih lanjut harga jual minyak untuk pengiriman Februari tujuan Asia.

***************************************************************

Kamis, 05 Januari 2023 - Harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi naik tipis didukung oleh sentimen positif pasca rilisnya proyeksi permintaan minyak global dari OPEC dan gangguan pada jalur pengiriman minyak Venezuela. Meski demikian, potensi pemangkasan harga minyak Saudi dan laporan stok AS membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Permintaan minyak dunia diperkirakan akan meningkat 2.2 juta bph pada tahun 2023, ungkap OPEC dalam laporan pasar minyak bulanan yang dirilis hari Rabu. Untuk permintaan dari negara OECD meningkat sebesar 0.3 juta bph, dan negara non-OECD meningkat 1.9 juta bph, dengan pertumbuhan terbesar terjadi di China dan India. OPEC juga menambahkan bahwa proyeksi tersebut dengan asumsi keberhasilan pengendalian Covid-19 dan dimulainya kembali pertumbuhan ekonomi pra-pandemi di China, sementara permintaan minyak India diproyeksikan akan didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang sehat. Dari sisi produksi, OPEC melihat bahwa pertumbuhan pasokan di negara non-OPEC akan meningkat sebesar 1.5 juta bph di tahun 2023.

Sentimen positif lainnya datang dari berita bahwa upaya pemuatan minyak ke tanker di salah satu dari empat perusahaan patungan Venezuela untuk dibawa ke AS menemui hambatan dan berpotensi tertunda akibat kurangnya pengerukan di saluran navigasi Danau Maracaibo, ungkap tiga orang yang mengetahui masalah tersebut pada hari Rabu. Berita tersebut memicu kekhawatiran akan berdampak pada pasokan ke pasar global, karena perusahaan minyak asal Italia, Eni, juga berencana melakukan pemuatan kargo minyak Venezuela pada bulan ini.

Sementara itu, eksportir minyak utama Arab Saudi kemungkinan dapat memangkas lebih lanjut harga jual minyak mentah unggulannya ke Asia pada bulan Februari, kembali turun sebesar $1.50 per barel, ungkap empat sumber pedagang yang disurvei oleh Reuters. Sebelumnya untuk pengiriman bulan Januari ke Asia, Saudi telah memangkas turun harga minyaknya ke level terendah dalam 10 bulan.

Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, persediaan minyak mentah dan bensin AS dalam sepekan melonjak naik masing-masing sebesar 3.30 juta barel dan 1.17 juta barel, ungkap laporan terbaru versi grup industri yang dirilis oleh American Petroleum Institute (API) untuk pekan yang berakhir 30 Desember. Laporan tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS. Meski demikian, pasar masih menantikan laporan versi pemerintah yang akan dirilis Kamis malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA).

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $76 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $70 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

23:00

USA - EIA Crude Oil Domestic Production

 

 

12.000M

23:00

USA - EIA Crude Oil Stocks Change

 

1.154M

0.718M

23:00

USA - EIA Gasoline Stocks Change

 

-0.486M

-3.105M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788