oleh Btari Nadine
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (12/8) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2021 akan berada di rentang batas bawah 4% dan batas atas 5,7% year on year (yoy). Hal ini tidak lepas dari pemulihan ekonomi yang berlangsung sepanjang kuartal sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 sebesar 7,07% yoy.
Pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 juga telah mengeluarkan Indonesia dari zona resesi, di mana pada kuartal I-2021 perekonomian nasional -0,74% yoy. Selain itu, pertumbuhan ini merupakan catatan tertinggi sejak kuartal keempat 2004 silam. Pencapaian inilah yang mendasari optimisme pemerintah dan para ekonom akan perbaikan lanjut di kuartal III.
Namun, outlook pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 tumbuh cukup lambat dibandingkan realisasi kuartal II-2021. Tak dapat dipungkiri, kondisi ini merupakan dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang telah berlaku sejak 3 Juli 2021 dan menyebabkan penurunan mobilitas masyarakat. Untuk menyokong ekonomi agar sesuai dengan prediksi kuartal III-2021, pemerintah akan menggunakan dana dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penggunaan anggaran program PEN hingga 30 Juli mencapai Rp 305,5 triliun. Artinya, untuk periode Agustus-Desember 2021, anggaran PEN masih tersedia sebesar Rp 439,25 triliun.
Secara keseluruhan, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 berada di kisaran 3,5% year on year (yoy) hingga 4,3% yoy, dengan titik tengah 3,9% yoy. Gubernur BI Perry Warjiyo optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi dari 3,9 persen, dengan pertimbangan berbagai upaya vaksinasi yang dapat mempercepat herd immunity.
Dari sisi moneter, BI berkomitmen untuk mengarahkan seluruh kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi di tahun ini. BI juga akan menggandeng otoritas terkait untuk menjaga nilai tukar rupiah dan stabilitas sistem keuangan.
Memasuki kuartal III, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengingatkan agar masyarakat dan pelaku pasar tetap waspada terhadap kondisi perekonomian yang akan datang. Varian Delta yang masuk ke tanah air dan PPKM yang menghambat aktivitas masyarakat dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi ekonomi di kuartal III.