| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.19160 | -0.11% |
GBPUSD | 1.39270 | -0.09% |
AUDUSD | 0.75320 | -0.23% |
NZDUSD | 0.69860 | -0.17% |
USDJPY | 110.300 | 0.15% |
USDCHF | 0.91760 | 0.21% |
USDCAD | 1.23610 | 0.11% |
GOLDUD | 1782.953 | 0.21% |
COFR | 1051046 | 0.27% |
USD/IDR | 14390 | 0.14% |
Fokus Crude Oil:
Selasa, 22 Juni 2021 - Harga minyak pagi ini terpantau masih berada di zona bullish dan bergerak di kisaran harga IDR 1,048,000 - 1,054,000 per barel. Harapan pemulihan permintaan serta memudarnya ekspektasi akan kembali pulihnya produksi minyak Iran ke kapasitas sebelum sanksi AS menjadi katalis positif yang mendukung pergerakan harga minyak.
Dalam konferesi pers pertamanya sejak terpilih, Presiden Iran Ebrahim Raisi pada hari Senin menyatakan dukungan untuk melakukan pembicaraan antara Iran dan enam kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 tetapi dengan tegas menolak pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden, bahkan jika AS menghapus semua sanksi terhadap Iran. Pernyataan Raisi tersebut semakin menguatkan spekulasi bahwa sanksi AS khususnya terhadap sektor perminyakan Iran masih akan tetap diberlakukan, yang sekaligus meredam kekhawatiran tambahan pasokan minyak global dari Iran dalam waktu dekat.
Turut mendukung pasar minyak, India pada hari Senin mencatat rekor vaksinasi Covid-19 dengan total suntikan sebanyak 7.5 juta dosis vaksin. Pemerintah India juga mengumumkan semua orang dewasa akan divaksinasi secara gratis. Selain itu, otoritas kesehatan pada hari Senin melaporkan jumlah infeksi baru sebanyak 53,256 kasus, terendah sejak 24 Maret. Perkembangan positif situasi di negara konsumen minyak terbesar ketiga dunia tersebut memicu harapan akan pemulihan permintaan bahan bakar yang lebih cepat dari perkiraan.
Sementara itu, China dilaporkan melakukan pemangkasan kuota impor minyak mentah batch kedua tahun 2021 sebesar 35% menjadi 35.24 juta ton untuk perusahaan penyulingan swasta. Pengurangan tersebut mengindikasikan keseriusan China dalam melakukan reformasi di sektor penyulingan swasta, namun di sisi lain juga akan turut berdampak pada penurunan permintaan minyak secara global.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,065,000 - 1,085,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,040,000 - 1,020,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
|
|
|
|
| |||||
|
|
|
|
|