Home
>
News
>
Publication
>
Permintaan China Melambung, Minyak Kembali Stabil
Permintaan China Melambung, Minyak Kembali Stabil
Friday, 17 September 2021

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.17600

0.01%

GBPUSD

1.37900

-0.02%

AUDUSD

0.72900

-0.10%

NZDUSD

0.70740

-0.21%

USDJPY

109.760

0.10%

USDCHF

0.92750

0.03%

USDCAD

1.26780

0.08%

GOLDUD

1753.415

0.10%

COFR

1030703

0.06%

USD/IDR

14250

0.07%

Fokus Crude Oil:

  1. Blokade minyak di pelabuhan Es Sider dan Ras Lanuf berakhir, ekspor Libya kembali normal.
  2. Harga minyak mentah Rusia melonjak naik ke level tertinggi dalam 21 bulan.


Jumat, 17 September 2021 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak terkonsolidasi dibebani oleh sentimen dari ekspor Libya yang kembali normal. Meski demikian, kenaikan harga minyak mentah Rusia serta pemulihan produksi di Teluk Meksiko yang berjalan lambat memberikan dukungan pada pasar minyak dan membatasi penurunan harga lebih lanjut.

Blokade di pelabuhan ekspor minyak Es Sider dan Ras Lanuf yang berlangsung sejak pekan lalu telah berakhir dan kegiatan operasional ekspor telah kembali normal, ungkap National Oil Corp (NOC) pada hari Kamis. Masalah keamanan di Libya selalu menjadi fokus pasar karena berdampak pada produksi minyak negara tersebut yang mencapai 1.3 juta bph.

Sementara itu, permintaan minyak mentah dari perusahaan penyuling independen China yang melambung ikut mendorong kenaikan harga minyak mentah ESPO milik Rusia ke level tertinggi dalam 21 bulan, ungkap beberapa sumber pedagang. Jiangsu Eastern Shenghong Co Ltd, yang menerima kuota impor minyak mentah pertamanya sebesar 2 juta ton bulan ini, membeli minyak mentah ESPO dan minyak Saudi untuk uji coba di kilang barunya. Surgutneftegaz Rusia menjual tiga kargo minyak mentah ESPO untuk pengiriman bulan November dengan harga premium antara $4.40 dan $4.70 per barel, ungkap sumber pedagang yang sama pada Kamis malam.

Turut mendukung harga minyak, produsen di Teluk Meksiko AS masih berjuang memulihkan produksinya pasca Badai Ida yang melanda pada akhir Agustus dan merusak fasilitas dan Badai Tropis Nicholas yang melanda minggu ini. Dilaporkan bahwa sekitar 28% produksi masih berstatus offline sampai hari Kamis.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,040,000 - 1,060,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,020,000 - 1,000,000 per barel. 

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:00
USA - Michigan Consumer Sentiment Prel
-
72
70.3
21:00
USA - Michigan Inflation Expectations Prel
-
-
4.6%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788