Home
>
News
>
Publication
>
Pemotongan Pasokan Gas Ke Eropa mendukung Harga Minyak
Pemotongan Pasokan Gas Ke Eropa mendukung Harga Minyak
Tuesday, 26 July 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.0218

0.18%

GBPUSD

1.2041

0.27%

AUDUSD

0.695

0.24%

NZDUSD

0.6262

-0.02%

USDJPY

136.68

-0.24%

USDCHF

0.9644

-0.12%

USDCAD

1.2847

-0.09%

GOLDUD

1719.17

0.38%

USD/IDR

14930

0.23%

Fokus Crude Oil:

  1. Gazprom Rusia memperketat aliran gas ke wilayah Eropa.
  2. Penurunan kasus Covid-19 pada wilayah China semakin berkurang.

***************************************************************

Selasa, 26 Juli 2022 – Pergerakan harga minyak mentah melonjak naik pada perdagangan pagi ini ke level $98.00 per barel di tengah ekspektasi pengurangan pasokan gas alam Rusia ke Eropa yang dapat mendorong peralihan ke minyak mentah dan penurunan kasus Covid-19 diwilayah China juga turut mendukung harga minyak mentah.

Dalam berita yang beredar Rusia dikabarkan memperketat tekanan gas untuk Eropa pada hari Senin lalu, Gazprom milik Rusia mengatakan pipa Nord Stream 1 ke Jerman akan mengalami penurunan menjadi 20% kapasitas sehingga menjadi 33 juta meter kubik karena perlu menghentikan operasi turbin gas Siemens, kemudian untuk kontrak gas bulan depan Belanda di tutup 9,95%. Pipa Nord Stream memiliki kapasitas 55 miliar meter kubik per tahun dan merupakan satu-satunya penyambung gas Rusia terbesar ke wilayah Uni Eropa. Beberapa politisi Eropa beranggapan bahwa dengan Rusia memotong pasokan aliran gas pada musim dingin ini mendorong Jerman kedalam resisi akibat melonjaknya harga makanan dan energi. Hal ini menjadi sentimen positif bagi harga minyak mentah dimana dengan harga gas yang menjadi lebih tinggi mendorong peralihan permintaan untuk komoditas minyak mentah sehingga mendukung harga minyak.

Dari wilayah China, Komisi kesehatan nasional China melaporkan 800 kasus Covid baru pada 24 Juli dengan 150 di antaranya bergejala dan 650 tidak menunjukkan gejala. Angka ini menunjukan tren penurunan pada kasus Covid sebelumnya yang lebih tinggi sebesar 982 kasus. Ibu kota China, Beijing, melaporkan satu kasus gejala lokal baru yang ditemukan di area karantina, selain itu Shanghai melaporkan tiga kasus gejala lokal baru, sama seperti sehari sebelumnya di area karantina dan tidak ada kasus baru di luar area karantina, dengan kasus Covid-19 yang semakin berkurang, membuat harapan untuk pelonggaran pembatasan wilayah China mengingat China merupakan importir terbesar untuk komoditas minyak mentah, sehingga dapat mendukung permintaan akan komoditas minyak mentah dan dapat mendorong harga lebih tinggi.

Turut mendukung harga minyak lebih lanjut, Kenaikan harga minyak ditopang oleh pelemahan kinerja dollar AS pada pergerakan pagi ini. Ketika dollar AS melemah, maka kontrak minyak AS menjadi lebih murah bagi pelaku pasar yang memegang mata uang lain. Permintaan pun meningkat sehingga harga dapat terangkat. Perlemahan dollar AS karena  penantian pasar terhadap pertemuan bank sentral AS. Pasar memperkirakan kenaikan tingkat suku bunga acuan sebesar 50 basis poin sampai 75 basis poin, selain itu kekhawatiran resesi masih membayangi pelaku pasar akibat rilisnya tingkat inflasi AS yang memanas sebesar 9.1% y/y.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $102 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $95 per barel.

Data Ekonomi Hari Ini

Jam

Data

Actual

Ekspektasi

Sebelumnya

Tentative 

CNY - Foreign Direct Investment ytd/y

 

 

17.3%

21:00

US - Richmond Manufacturing Index

 

-13

-11

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter


Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788