Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Menguat Seiring Meningkatnya Potensi OPEC+ Kurangi Produksi
Minyak Menguat Seiring Meningkatnya Potensi OPEC+ Kurangi Produksi
Monday, 29 August 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

0.99690

-0.43%

GBPUSD

1.17470

-0.67%

AUDUSD

0.68870

-0.45%

NZDUSD

0.61330

-0.38%

USDJPY

137.630

0.66%

USDCHF

0.96510

0.44%

USDCAD

1.30290

0.27%

GOLDUD

1738.000

-0.79%

COFU

92.96

1.28%

USD/IDR

14850

0.13%

Fokus Crude Oil:

  1. UEA sejalan dengan pemikiran Saudi untuk mengurangi produksi.
  2. Dua kapal perang AS transit di Selat Taiwan pada hari Minggu.

***************************************************************

Senin, 29 Agustus 2022 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau kembali bergerak bullish didukung oleh sentimen dari menguatnya potensi OPEC dan sekutunya untuk memangkas produksi. Selain itu, situasi di Libya yang bergejolak turut memberikan dukungan pada pergerakan harga minyak lebih lanjut.

Uni Emirat Arab (UEA) sejalan dengan pemikiran Saudi tentang kebijakan pengurangan produksi guna menyeimbangkan pasar, ungkap sumber yang dikutip oleh Reuters pada hari Jumat. Selain UEA, kementerian perminyakan Oman juga mengatakan pihaknya mendukung upaya OPEC+ untuk menjaga stabilitas pasar. Pernyataan dari UEA dan Oman tersebut meningkatkan potensi OPEC dan sekutunya untuk melakukan pemangkasan produksi pada pertemuan 5 September mendatang.

Turut mendukung pergerakan harga minyak, situasi di Libya kembali bergejolak pasca terjadinya pertempuran mematikan di Tripoli, ibukota Libya pada hari Sabtu, yang menandai pertempuran terburuk dalam dua tahun dan berpotensi meningkat menjadi konflik yang lebih luas. Situasi tersebut memicu kekhawatiran akan berdampak pada penghentian produksi dan ekspor minyak dari Libya, seperti yang sering dilakukan saat berlangsungnya konflik di negara tersebut.

Sementara itu, dua kapal perang Angkatan Laut AS transit di Selat Taiwan pada hari Minggu, yang memicu tensi antara AS dan China meningkat lebih lanjut. Langkah tersebut juga menandai pengerahan operasi militer AS pertama sejak kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada awal Agustus yang memicu tensi antara AS dan China. Pihak militer China pada hari Minggu mengatakan akan terus memantau kapal perang AS tersebut dan menegaskan bahwa mereka dalam keadaan siaga penuh dan siap untuk mengalahkan segala provokasi.

Dari Eropa, Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck pada hari Minggu mengatakan bahwa fasilitas penyimpanan gas Jerman terisi lebih cepat dari yang direncanakan, yang meredam kekhawatiran akan krisis pasokan gas di ekonomi terbesar Eropa saat musim dingin mendatang. Sebelumnya, pemerintah Jerman menargetkan tingkat penyimpanan gas 75% pada 1 September, namun tingkat penyimpanan saat ini sudah mencapai 82.2%, ungkap data dari grup operator Eropa GIE pada hari Minggu.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $100 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $90 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:30

USA - Dallas Fed Manufacturing Index

 

-24

-22.6

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788