Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Melonjak Dipicu Potensi Kenaikan Permintaan Akibat Krisis Gas Alam
Minyak Melonjak Dipicu Potensi Kenaikan Permintaan Akibat Krisis Gas Alam
Thursday, 23 September 2021

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.16840

0.09%

GBPUSD

1.36260

0.00%

AUDUSD

0.72450

-0.19%

NZDUSD

0.70110

-0.36%

USDJPY

109.770

0.10%

USDCHF

0.92620

0.09%

USDCAD

1.27700

0.06%

GOLDUD

1762.123

0.04%

COFR

1024133

0.50%

USD/IDR

14230

0.18%

Fokus Crude Oil:

  1. OPEC dan sekutunya siap menjaga harga minyak mendekati level $70 per barel, ungkap Menteri Perminyakan Irak.
  2. Goldman Sachs proyeksikan harga minyak naik ke level $90 per barel akibat musim dingin yang lebih dingin dari biasanya.

Kamis, 23 September 2021 - Pergerakan harga minyak pagi ini terpantau masih berada pada tren bullish didukung oleh potensi kenaikan permintaan minyak akibat krisis pasokan gas alam global. Meski demikian, indikasi permintaan bahan bakar yang sedang lesu di AS membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Badan statistik pemerintah AS pada Rabu malam merilis laporan mingguan pasar minyak AS yang menunjukkan stok minyak mentah turun sebesar 3.48 juta barel. Meski demikian, dari sisi stok bensin dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 3.48 juta barel. Laporan penurunan stok minyak tersebut dikaitkan dengan kerusakan fasilitas di kilang Teluk Meksiko yang masih belum sepenuhnya pulih, sekaligus mengindikasikan permintaan bahan bakar yang sedang lesu di AS.

Krisis gas alam global yang melanda pemasok dan konsumen saat ini berpotensi menyebabkan turbulensi pada pasar minyak. Menteri Perminyakan Irak, Ihsan Abdul Jabbar, pada hari Rabu mengatakan kekurangan gas berpotensi memaksa konsumen untuk mencari bahan bakar alternatif yang akan memicu kenaikan permintaan pada minyak mentah. Jabbar juga menambahkan bahwa OPEC dan sekutunya siap bekerja untuk mempertahankan harga minyak di atas level $65 per barel, mendekati $70 per barel karena pemulihan ekonomi global saat ini. Senada dengan pernyataan Jabbar, kepala perusahaan minyak negara Nigeria, Mele Kyari, memperkirakan permintaan minyak dapat meningkat sebesar 1 juta barel per hari, dengan harga berpotensi naik $10 per barel selama enam bulan ke depan.

Turut mendukung harga minyak, Goldman Sachs Group memproyeksikan harga minyak berpotensi naik ke level $90 per barel yang dipicu oleh musim dingin yang lebih dingin dari biasanya, serta pengetatan pasokan gas di Eropa yang mendorong kenaikan permintaan minyak sekitar hampir 2 juta bph sebagai campuran pembangkit listrik dan keperluan industri.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,040,000 - 1,060,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,015,000 - 995,000 per barel. 

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30
USA - Unemployment Claims
-
322K
332K
20:45
USA - Flash Manufacturing PMI
-
60.7
61.1
20:45
USA - Flash Services PMI
-
55.1
55.1

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788