Indikator Harga
Pembukaan | % Perubahan | |
---|---|---|
EURUSD | 1.20350 | -0.02% |
GBPUSD | 1.39360 | 0.01% |
AUDUSD | 0.77240 | -0.08% |
NZDUSD | 0.71740 | -0.03% |
USDJPY | 108.080 | -0.18% |
USDCHF | 0.91610 | -0.04% |
USDCAD | 1.26100 | -0.01% |
GOLDUD | 1777.893 | 0.12% |
COFR | 904655 | -0.45% |
Rabu, 21 April 2021 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak tertekan di kisaran harga IDR 898,000 - 906,000 per barel, dipicu oleh sentimen dari melonjaknya stok minyak mentah AS dan penurunan aktivitas mengemudi di India yang menjadi salah satu konsumen energi terbesar dunia.
Persediaan minyak mentah AS dalam sepekan melonjak naik sebesar 436,000 barel, ungkap laporan dari grup industri American Petroleum Institute (API) untuk pekan yang berakhir 16 April. Untuk angka resmi dari pemerintah akan dirilis malam nanti oleh Energy Information Administration (EIA), yang diperkirakan stok akan turun sebesar 2.98 juta barel. Selain data stok, EIA juga akan merilis data mingguan produksi minyak mentah AS.
Turut membebani pasar minyak, meningkatnya kasus infeksi Covid-19 di India selaku negara ekonomi terbesar ketiga di Asia sekaligus salah satu konsumen energi terbesar dunia, memaksa pemerintah India memberlakukan penguncian selama seminggu di banyak bagian negara untuk menahan lonjakan kasus. Mengutip laporan dari Apple Mobility, aktivitas mengemudi secara nasional di India telah anjlok sekitar 34% dari pertengahan Maret, dengan penurunan masing-masing sebesar 48% dan 57% dibandingkan periode yang sama di Delhi dan Mumbai.
Tanda-tanda kemajuan pembicaraan antara AS dan Iran juga menambah tekanan lebih lanjut pada harga minyak. Presiden Iran Hassan Rouhani pada hari Selasa mengatakan bahwa pembicaraan di Wina dengan AS telah berkembang sekitar 60% -70%, menurut laporan media. Terobosan dalam negosiasi tersebut mengarah pada pencabutan sanksi AS terhadap sektor energi Iran, yang berpotensi menambahkan lebih banyak minyak mentah ke pasar.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 930,000 - 950,000 per barel serta kisaran Support di IDR 880,000 - 860,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
---|---|---|---|---|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|