| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.12850 | 0.02% |
GBPUSD | 1.32630 | 0.06% |
AUDUSD | 0.70480 | -0.09% |
NZDUSD | 0.67510 | -0.15% |
USDJPY | 113.440 | 0.02% |
USDCHF | 0.92570 | -0.18% |
USDCAD | 1.27510 | 0.01% |
GOLDUD | 1777.080 | 0.19% |
COFR | 1003968 | 0.40% |
USD/IDR | 14400 | 0.16% |
Selasa, 07 Desember 2021 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak menguat pasca dirilisnya laporan perkembangan varian Omicron di Afrika Selatan dan AS yang meredakan kekhawatiran bahwa dampak varian baru ini tidak akan seburuk yang disebabkan oleh varian Delta.
Di tengah mencuatnya laporan penemuan varian Omicron di berbagai negara, seorang pejabat kesehatan Afrika Selatan pada hari Senin mengatakan bahwa selama akhir pekan kasus Omicron di negara tersebut hanya menunjukkan gejala ringan. Tidak terjadi lonjakan rawat inap yang diakibatkan oleh varian Omicron, tambah pejabat itu. Pernyataan tersebut senada dengan yang dikatakan oleh pejabat tinggi penyakit menular AS, Anthony Fauci, pada hari Minggu bahwa meskipun sejauh ini varian Omicron telah menyebar ke setidaknya 17 negara bagian, namun tampaknya tidak ada tingkat keparahan yang besar untuk jenis baru ini. Akan tetapi, Fauci juga memperingatkan masih terlalu dini untuk memastikan hal tersebut.
Turut mendukung pergerakan harga minyak, sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki pada hari Selasa mengumumkan bahwa aturan larangan perjalanan bagi orang dari 8 negara Afrika Selatan akan dipertimbangkan kembali melalui evaluasi setiap hari berdasarkan rekomendasi dari penasihat kesehatan beserta para ahli kesehatan dan medis di AS. Pengumuman tersebut mengindikasikan potensi kembali aktifnya kegiatan perjalanan udara yang berdampak positif pada permintaan bahan bakar.
Sementara itu, fokus pasar juga tertuju pada Konferensi Perminyakan Dunia yang berlangsung di Houston pada hari Senin untuk membahas mengenai teknologi masa depan serta tuntutan rendah karbon. Para pemimpin perusahaan minyak global menyatakan bahwa meskipun ada dorongan untuk melakukan transisi ke energi yang lebih bersih, namun peran bahan bakar fosil masih tetap akan diperlukan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat global.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,030,000 - 1,050,000 per barel serta kisaran Support di IDR 985,000 - 965,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
20:30 | USA - Revised Nonfarm Productivity QoQ |
| -4.9% | -5.0% | |||||
20:30 | USA - Trade Balance |
| $-66.9B | $-80.9B | |||||
22:00 | USA - IBD/TIPP Economic Optimism |
| 45.8 | 43.9 |