Home
>
News
>
Publication
>
China Tingkatkan Impor, Minyak Kembali Menghijau
China Tingkatkan Impor, Minyak Kembali Menghijau
Monday, 24 May 2021

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.21760

0.05%

GBPUSD

1.41570

-0.10%

AUDUSD

0.77250

-0.04%

NZDUSD

0.71590

0.08%

USDJPY

108.930

-0.02%

USDCHF

0.89780

-0.03%

USDCAD

1.20600

0.07%

GOLDUD

1881.960

0.21%

COFR

914938

0.30%

USD/IDR

14325

0.17%

Fokus Crude Oil:

  1. Kebijakan pajak di China berpotensi memicu peningkatan impor minyak mentah oleh China.
  2. Kota Osaka dihantam gelombang keempat Covid-19; India terancam kekurangan vaksin.

Senin, 24 Mei 2021 - Mengawali pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak stabil di kisaran harga IDR 911,000 - 918,000 per barel. Harapan akan meningkatnya impor minyak mentah oleh China yang dipicu peraturan pajak baru memberikan dukungan pada pasar minyak. Meski demikian, perkembangan situasi Covid-19 di Asia terutama Jepang dan India, membatasi pergerakan harga minyak.

Kebijakan pajak yang akan diberlakukan di China mulai pertengahan Juni mendatang telah mendorong pihak pembeli di China meningkatkan impor minyak mentah dalam beberapa bulan terakhir. Pungutan baru yang menargetkan tiga produk terkait minyak - campuran bitumen, minyak siklus ringan, dan aromatik campuran - yang sering digunakan untuk membuat bahan bakar berkualitas rendah atau diproses di kilang, juga berpotensi memicu peningkatan impor minyak mentah jenis lain atau memaksa penyuling untuk mengambil lebih banyak minyak mentah yang menghasilkan lebih banyak solar dalam beberapa bulan mendatang. China sendiri merupakan importir minyak mentah terbesar di dunia pada tahun 2019, yang mengimpor 10.19 juta, jauh di atas AS, dan lebih dari gabungan India dan Jepang.

Sementara itu ancaman Covid-19 di Asia semakin mengkhawatirkan. Kota terbesar kedua di Jepang, Osaka, dihantam gelombang keempat Covid-19, dengan 3,849 kasus infeksi baru dalam seminggu, yang menandakan lonjakan lebih dari lima kali lipat selama periode yang sama tiga bulan sebelumnya, ungkap data dari otoritas pada hari Kamis. Meningkatnya kasus rawat inap akibat lonjakan infeksi tersebut juga menyebabkan rumah sakit kekurangan tempat untuk menampung pasien.

Di India yang dilaporkan telah mengalami penurunan kasus infeksi setelah mencapai puncaknya pada 9 Mei, kini terancam kekurangan vaksin. Perdana Menteri Narendra Modi akan memulai vaksinasi semua orang dewasa mulai 1 Mei dan mengizinkan negara bagian membuat pengaturan sendiri untuk menambah stok vaksin yang mereka terima dari pemerintah federal karena produksi dalam negeri hanya mencapai sekitar 80 juta dosis sebulan. Namun, produsen vaksin seperti Moderna menolak untuk mengirim vaksin ke pemerintah negara bagian ataupun pihak swasta, dan mengatakan hanya akan berurusan dengan administrasi federal.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 930,000 - 950,000 per barel serta kisaran Support di IDR 900,000 - 880,000 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Actual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30
USA - Chicago Fed National Activity Index
-
-
1.71

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter


Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788