| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.17300 | -0.16% |
GBPUSD | 1.37440 | -0.30% |
AUDUSD | 0.72620 | -0.47% |
NZDUSD | 0.70250 | -0.07% |
USDJPY | 109.970 | -0.04% |
USDCHF | 0.93180 | 0.11% |
USDCAD | 1.27640 | 0.20% |
GOLDUD | 1753.890 | -0.54% |
COFR | 1022574 | -0.77% |
USD/IDR | 14240 | 0.21% |
Fokus Crude Oil:
Senin, 20 September 2021 - Mengawali pekan pagi ini, harga minyak terpantau masih melanjutkan tren bearish sejak penutupan pekan kemarin dibebani oleh data peningkatan rig minyak AS serta aksi penguncian kembali di China akibat melonjaknya kembali kasus Covid-19. Meski demikian, pemulihan produksi di Teluk Meksiko yang berjalan lambat serta komitmen OPEC+ untuk menjaga harga minyak membatasi penurunan harga lebih lanjut.
Dalam laporan mingguan yang dirilis pada hari Jumat, Baker Hughes melaporkan kenaikan jumlah rig minyak AS sebesar 10 rig menjadi 411 rig, level tertinggi sejak April 2020 atau dua kali lipat dari level yang sama tahun lalu. Kenaikan tersebut mengindikasikan potensi peningkatan produksi minyak AS yang dapat memicu pasokan berlebih di pasar, terlebih dalam pertemuan OPEC dan sekutunya bulan lalu telah sepakat untuk meningkatkan produksi secara bertahap hingga bulan Mei 2022.
Dari AS juga dilaporkan bahwa hampir seperempat dari produksi minyak mentah di Teluk Meksiko - sebesar 422,078 bph - sampai hari Jumat masih berstatus offline pasca dilanda dua badai, ungkap Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan.
Sementara itu, peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir di Xiamen memaksa otoritas untuk menutup berbagai tempat dan meminta warga untuk tidak meninggalkan rumah. Aksi penguncian menjelang liburan Festival Pertengahan Musim Gugur empat hari - musim perjalanan puncak di seluruh China - memicu potensi penurunan aktifitas perjalanan di negara konsumen minyak utama dunia tersebut.
Menteri Perminyakan Irak, Ihsan Abdul-Jabbar, pada hari Minggu mengumumkan bahwa OPEC dan sekutunya akan berusaha mempertahankan harga minyak di level $70 per barel pada tahun 2022. Selain itu, Abdul-Jabbar juga berharap anggota OPEC akan tetap mematuhi komitmen mengenai kuota produksinya saat pertemuan Oktober nanti jika harga tetap stabil.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,030,000 - 1,050,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,000,000 - 980,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
|
|
|
|
|