Home
>
News
>
Publication
>
AS Longgarkan Perjalanan Udara Mulai November, Minyak Kembali Terangkat
AS Longgarkan Perjalanan Udara Mulai November, Minyak Kembali Terangkat
Tuesday, 21 September 2021

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.17240

0.09%

GBPUSD

1.36550

0.08%

AUDUSD

0.72460

0.25%

NZDUSD

0.70250

-0.16%

USDJPY

109.390

0.13%

USDCHF

0.92770

-0.05%

USDCAD

1.28240

-0.28%

GOLDUD

1763.885

-0.01%

COFR

1002923

0.53%

USD/IDR

14240

0.00%

Fokus Crude Oil:

  1. IEA perkirakan rebound permintaan minyak global di bulan Oktober, pulih sebesar 1.6 juta bph.
  2. AS akan longgarkan pembatasan perjalanan udara untuk turis yang sudah divaksinaksi penuh pada bulan November.

Selasa, 21 September 2021 - Harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi ke zona bullish didukung oleh beberapa katalis antara lain proyeksi positif IEA untuk permintaan minyak global serta rencana AS untuk melonggarkan perjalanan udara. Untuk fokus pasar yang lain juga masih tertuju pada proses pemulihan produksi di Teluk Meksiko AS.

Dalam laporan outlook pasar minyak bulan September yang dirilis hari Senin, International Energy Agency (IEA) memperkirakan bahwa permintaan minyak mentah global akan pulih pada bulan Oktober sebanyak 1.6 juta bph dan akan terus bertahan hingga akhir tahun 2021. IEA juga menambahkan dengan meredanya kasus Covid-19, permintaan minyak global sekarang diperkirakan naik 5.2 juta bph tahun ini dan 3.2 juta bph pada 2022.

Turut mendukung harga minyak, AS berencana melonggarkan pembatasan udara mulai bulan November mendatang bagi turis dari 33 negara termasuk China, India, Brasil dan sebagian besar Eropa yang telah divaksinasi penuh, ungkap pernyataan resmi dari Gedung Putih pada hari Senin. Keputusan tersebut memicu harapan akan kembali bangkitnya aktifitas perjalanan udara yang berkontribusi sebesar 70 persen dari total konsumsi minyak di AS.

Sementara itu, Royal Dutch Shell yang merupakan produsen minyak terbesar AS di Teluk Meksiko pada hari Senin mengatakan bahwa kerusakan akibat Badai Ida membuat fasilitas minyak di lepas pantai masih akan tetap offline untuk perbaikan hingga akhir 2021. Fasilitas yang dimaksud oleh Shell tersebut berfungsi sebagai stasiun transfer semua output ke terminal minyak mentah di darat.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,020,000 - 1,040,000 per barel serta kisaran Support di IDR 990,000 - 970,000 per barel. 

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30
USA - Building Permits MoM
-
-
2.3%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788