Home
>
GOFX Article
>
Risiko Trading Derivatif
Risiko Trading Derivatif
Tuesday, 10 August 2021

Diperbarui 2024

Risiko Minimal Melalui Produk Derivatif

Derivatif merupakan aset finansial yang didasarkan pada harga aset tertentu seperti saham, indeks, obligasi, mata uang, hingga komoditi pertambangan dan perkebunan. Produk-produk derivatif yang kita kenal selama ini dapat diperdagangkan melalui bursa ataupun di luar bursa. Hal ini tergantung pada jenis produk derivatif yang akan digunakan. 

Sebagai contoh, kontrak berjangka (futures) merupakan produk derivatif yang ditransaksikan di dalam bursa. Kelebihan dari perdagangan di dalam bursa ini adalah keamanan antara kedua pihak yang bertransaksi lebih terjamin. Sementara, kontrak forward yang juga termasuk dalam produk derivatif, ditransaksikan di luar bursa. Meski sekilas tampak sejenis, namun perdagangan yang terjadi di luar bursa bisa menimbulkan risiko-risiko yang tidak diinginkan, seperti default.

Produk derivatif terbagi atas beberapa jenis, diantaranya kontrak berjangka (futures), Kontrak forward, dan options. Ketiga jenis kontrak derivatif tersebut berguna untuk meminimalisasi paparan risiko dari potensi pergerakan harga di masa depan. Lalu, apa yang membedakan ketiga jenis kontrak tersebut?

Kontrak Forward

Kontrak ini tergolong sebagai kontrak penyerahan, baik untuk melakukan penjualan atau pembelian aset di masa depan. Kontrak forward juga berguna untuk melakukan penguncian harga aset pada saat dilakukan penyerahan di masa depan. 

Transaksi perjanjian jual-beli ini dilakukan secara langsung oleh kedua belah pihak tanpa perantara. Dengan kata lain, transaksi terjadi di luar lembaga yang berwenang, seperti bursa, untuk menangani transaksi tersebut. Transaksi seperti ini biasanya disebut Over the Counter (OTC). 

Selain terjadi di luar bursa, ciri yang juga umum dari kontrak forward adalah pembentukannya yang disesuaikan dengan kebutuhan para pihak yang terlibat, sehingga dapat terjadi perbedaan antara kontrak forward yang satu dengan yang lain walau atas aset yang sama.

Kontrak Futures

Serupa dengan kontrak forward, kontrak futures juga terjadi antara dua pihak, yakni pembeli dan penjual, untuk menyerahkan aset dengan harga tertentu dan pada waktu tertentu di masa mendatang. Namun berbeda dari kontrak forward, kontrak futures diatur oleh bursa dan diselesaikan melalui lembaga kliring. Hal inilah yang membuat transaksi kontrak futures lebih aman dari risiko default salah satu pihak. Spesifikasi transaksi juga menjadi lebih teratur, yang mana memasukkan kuantitas aset, waktu dan metode penyerahan.

Options 

Options disebut juga sebagai kontrak opsi, yang merupakan jenis kontrak untuk mentransaksikan hak tertentu, baik untuk membeli atau untuk menjual. Pemilik posisi beli pada kontrak opsi memiliki pilihan untuk mengeksekusi atau tidak mengeksekusi haknya. Hal ini tentunya berbeda dengan kontrak forward dan futures, dimana pada saat jatuh tempo, kedua belah pihak memiliki kewajiban membayar atau menyerahkan barang.

Ketiga instrumen kontrak derivatif tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda satu dengan yang lain, sehingga Anda bisa melakukan pemanfaatannya yang cukup luas untuk meminimalisasi risiko.

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788