Home
>
GOFX Article
>
Mengenal Manajemen Risiko untuk Investor
Mengenal Manajemen Risiko untuk Investor
Friday, 30 April 2021

Pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana pemasok Indonesia menjual produknya dengan harga yang lebih menguntungkan di luar negeri? Bagaimana para petani bisa tetap sejahtera meski harga komoditi berubah-ubah? Lebih tepatnya, bagaimana investor mengubah risiko menjadi peluang?

Risiko
Harga atau nilai dari segala barang atau jasa yang diperdagangkan di dunia bergantung pada seberapa banyak jumlah barang atau jasa tersebut, serta seberapa banyak orang yang membutuhkan barang atau jasa itu. Jika suplai barang atau jasa tertentu lebih banyak dari kebutuhan, maka harganya akan cenderung turun atau rendah. Demikian pula jika terjadi sebaliknya.

Bayangkan jika Anda adalah produsen kopi instan, namun harga biji kopi sedang naik karena cuaca yang tidak mendukung panen biji kopi. Atau mungkin Anda adalah developer yang sedang membangun hotel baru, sehingga Anda perlu melindungi investor-investor Anda dari risiko kerugian yang disebabkan oleh musim hujan yang menghambat pembangunan.

Risiko-risiko seperti di atas dapat dihindari atau dikurangi pengaruhnya melalui manajemen risiko. Salah satu cara manajemen risiko adalah dengan membeli derivatif.

Apa Itu Derivatif?
Derivatif merupakan kontrak antara dua pihak atas nilai atau harga yang diambil dari aset yang mendasari kontrak tersebut. Ketika investor membeli derivatif, yang ia lakukan sesungguhnya adalah mengurangi atau menghilangkan risiko dari bisnis mereka, atau memperoleh keuntungan dari perubahan harga.

Misalnya, jika Anda membeli sebidang tanah, harganya memang cenderung akan naik di masa depan, tetapi tidak menutup kemungkinan akan turun (longsor, rawan banjir, akses sulit, dan lain-lain). Namun, Anda dapat mengunci harga tanah tersebut di masa depan dengan memasukkannya ke dalam kontrak yang mengikat. Kontrak-kontrak inilah yang nantinya disebut produk berjangka dan options, yaitu perjanjian untuk membeli atau menjual suatu barang atau jasa di masa yang akan datang pada harga yang telah ditentukan sekarang.

Biasanya kontrak-kontrak tersebut diperdagangkan di bursa. Investor terbagi sesuai dengan tujuan utama mereka membeli atau menjual kontrak: lindung nilai (hedging) atau spekulasi (speculating).

Lindung nilai bertujuan untuk ‘memindahkan’ risiko dengan mengunci harga tertentu untuk transaksi di masa depan, sehingga traders terlindung dari risiko perubahan harga--dari segi bisnis, lindung nilai membuat bisnis lebih pasti atau dapat diprediksi. Sementara spekulasi justru memungkinkan traders mengambil risiko untuk mendapat keuntungan dari perubahan harga.

Lindung nilai dan spekulasi membuat bursa menjadi seimbang dan likuid. Semakin ramai peradgangan yang terjadi di dalam bursa tersebut, maka semakin mudah pula traders keluar-masuk bursa. Hal inilah yang disebut likuid, sebab penjual atau pembeli lebih mudah mendapat partner transaksi. Biasanya, spekulatorlah yang menyediakan likuiditas untuk membantu trader lain dengan tujuan lindung nilai.

Risiko tidak dapat dipisahkan dari peluang keuntungan. Semakin tinggi imbal hasil yang Anda inginkan, semakin besar pula tingkat risiko yang Anda hadapi. Namun, besar risiko dapat diperkirakan baik dalam besaran nyata maupun relatif. Pemahaman akan risiko juga akan membantu investor dalam melakukan manajemen risiko untuk mengurangi akibatnya atau bahkan mengubahnya menjadi peluang.


Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788