Home
>
GOFX Article
>
Ini Perbedaan Trading Saham dan Trading Forex
Ini Perbedaan Trading Saham dan Trading Forex
Thursday, 04 August 2022

Diperbarui 2024

Investor senior pasti merekomendasikan saham karena saham cenderung di proyeksikan untuk jangka panjang dan pergerakan harga yang cenderung tidak terlalu volatile. 

Namun, bagi trader yang menyukai tantangan dan ingin menuai profit dalam jangka waktu lebih singkat, maka mereka cenderung merekomendasikan forex yang memiliki volatilitas relatif lebih tinggi. 


Perbedaan Trading Forex dan Trading Saham

Produk yang Diperdagangkan

Dalam trading saham, produk yang diperdagangkan adalah surat berharga kepemilikan saham sebuah perusahaan. Sementara itu dalam trading forex produk yang diperdagangkan adalah kontrak harga mata uang sebuah negara dengan mata uang negara lainnya.

Dalam trading forex Anda akan melihat perbandingan antara harga sebuah mata uang dengan mata uang lainnya, berbeda dengan trading saham dimana nilai saham sebuah perusahaan tidak dibandingkan dengan produk saham lainnya.

Jumlah Produk yang Diperdagangkan

Dalam trading saham terdapat lebih dari 10.000 saham di seluruh dunia, sementara dalam trading forex tidak ada terlalu banyak pilihan. Seperti yang telah disebutkan pada poin pertama, dalam trading forex sebuah mata uang dibandingkan dengan mata uang lainnya. Misalnya Euro terhadap US Dollar atau yang biasa disebut EUR/USD.

Sedikitnya produk dalam trading forex bisa menjadi nilai positif dan sekaligus negatif. Positifnya adalah para trader tidak perlu pusing untuk memilih produk yang terlalu banyak seperti pada trading saham. Hanya saja negatifnya tidak banyak pilihan bagi para trader yang ingin bereksperimen dengan berbagai produk investasi.

Faktor yang Mempengaruhi Analisis Teknikal

Dalam trading saham seorang trader harus menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga di pasar mulai dari yang terkecil. Dalam analisis teknikal trading saham, trader akan menganalisis mulai dari data terkecil seperti laporan keuangan perusahaan tersebut, kemudian sektor yang terkait perusahaan tersebut, baru kemudian trader saham menganalisis kondisi negara.

Sementara dalam trading forex seorang trader tidak perlu menganalisis data perusahaan apapun. Karena perdagangannya langsung terkait dengan mata uang sebuah negara, maka data yang harus dianalisis adalah kondisi negara yang satu dan negara lainnya.

Fasilitas Short-Selling

Short selling adalah suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham atau forex di mana investor/trader meminjam dana (on margin) untuk menjual saham yang belum dimiliki dengan harga tinggi. Harapannya investor/trader dapat membeli kembali dan mengembalikan pinjaman saham ke pialangnya pada saat saham turun.

Dalam trading forex terdapat fasilitas short-selling, sementara dalam pasar saham Indonesia fasilitas short-selling. Sebenarnya short-selling terdapat pada bursa efek Amerika Serikat, hanya saja BEI (Bursa Efek Indonesia) melarang aturan short-selling karena pelaku short-selling dapat memicu turunnya IHSG. Mengapa?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, seorang investor/trader dapat menjual saham dengan meminjam dana untuk menjual saham atau forex yang belum dimiliki, jika harga saham atau forex turun maka investor/trader akan mendapat keuntungan.

Sementara jika harga naik maka investor/trader akan merugi. Karena itu tidak jarang para investor/trader pelaku short-selling sering dituduh menyebar rumor palsu demi menurunkan harga pasar. Hal ini dikhawatirkan dapat merusak nilai IHSG yang sebenarnya.

Fluktuasi Pasar

Perbedaan yang cukup signifikan terdapat pada fluktuasi pasar. Pasar forex memiliki fluktuasi yang lebih tinggi daripada pasar saham. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan kapitalisasi pasar. Pasar forex memiliki kapitalisasi pasar yang lebih besar daripada pasar saham.


Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788