Indikator Harga

Fokus Crude Oil:

• China pangkas suku bunga pinjaman lebih dari yang diharapkan guna menghidupkan kembali pasar properti.
• AS desak PBB untuk mendukung gencatan senjata sementara di Gaza.

***************************************************************

Selasa, 20 Februari 2024 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak melandai dibayangi beragam sinyal bias di pasar. Upaya stimulus ekonomi China dan eskalasi tensi di Laut Merah mendukung harga minyak. Namun, potensi gencatan senjata di Gaza dan sanksi baru AS terhadap Rusia membatasi pergerakan harga minyak lebih lanjut.

Memenuhi komitmennya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, pemerintah China pada hari Selasa mengumumkan pemangkasan suku bunga dasar pinjaman (LPR) untuk lima tahun sebesar 25 bp menjadi 3,90% dari sebelumnya 4,20%, sedangkan LPR untuk satu tahun tidak berubah pada 3,45%. Pemangkasan tersebut sekaligus merupakan pemangkasan LPR terbesar sejak perubahan mekanisme penetapan bunga pinjaman pada tahun 2019, dan diharapkan melalui penurunan suku bunga hipotek ini akan membantu menstabilkan kepercayaan, mendorong investasi dan konsumsi, dan juga membantu mendukung perkembangan pasar properti yang stabil dan sehat.

Sentimen positif lainnya datang dari eskalasi tensi di Laut Merah. Kelompok Houthi pada hari Senin kembali melancarkan dua serangan rudal yang berlangsung dalam beberapa jam dan menargetkan kapal curah milik AS, Sea Champion yang membawa muatan gandum dari Argentina ke Aden, ungkap sumber kementerian pelayaran Yunani. Menanggapi situasi tersebut, Uni Eropa pada hari Senin meluncurkan misi angkatan laut yang bertujuan untuk memulihkan dan menjaga kebebasan navigasi di Laut Merah. Meski demikian, kelompok Houthi bersumpah akan terus menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel sampai serangan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza berhenti.

Sementara itu, AS pada hari Selasa mengusulkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata sementara dalam perang Israel-Hamas dan menentang serangan darat besar-besaran yang dilakukan sekutunya Israel di Rafah. Berita tersebut memicu harapan akan potensi terjadinya gencatan senjata, mempertimbangkan bahwa selama ini AS selalu menolak setiap upaya gencatan senjata dalam setiap tindakan PBB terkait perang Israel-Hamas.

Turut membebani pergerakan harga minyak, pemerintah AS berencana menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan keuangan yang berbisnis dengan Rusia telah melemahkan perdagangan Turki-Rusia, mengganggu atau memperlambat sejumlah pembayaran untuk impor minyak dan ekspor Turki.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $80 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $76 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter