Indikator Harga

Fokus GBPUSD:

1. Rilis data ekonomi AS masih yang melemah menekan kinerja Greenback
2. Adanya kekhawatiran pasar global atas Geopolitik

 Selasa, 27 Juni 2023 – Pasangan mata uang Pound naik ke areal 1.2714. Penguatan kinerja mata uang Pound diakibatkan oleh pelemahan yang terjadi pada mata uang Dolar AS. Rilis Indeks Manufaktur Fed Dallas untuk bulan Juni berada di -23,2, melebihi perkiraan namun masih dalam wilayah negatif menggambarkan perlambatan ekonomi AS. Presiden Fed New York John Williams mencatat bahwa “memulihkan stabilitas harga adalah hal yang sangat penting karena merupakan dasar dari stabilitas ekonomi dan keuangan yang berkelanjutan. Stabilitas harga bukanlah salah satu/atau, itu harus dimiliki.”

Di sisi lain, pelaku pasar beralih fokus pada berita terkait kudeta internal di Rusia yang dapat membahayakan cengkeraman kekuasaan Presiden Putin. Yevgeny Prigozhin, pemimpin Grup Wagner, kontraktor militer independen utama Rusia yang telah memainkan peran penting dalam konflik teritorial Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung menyuarakan ketidaksenangan dengan kepemimpinan tertinggi Rusia dalam menangani situasi Rusia-Ukraina, mengambil alih dua kota dan ketertiban Rusia tentara bayarannya untuk berbaris menuju Moskow pada hari Sabtu. Pelaku pasar menilai hal ini sebagai kekhawatiran pada kondisi global yang kurang stabil dengan kemungkinan dapat mempengaruhi pasar keuangan.

Selanjutnya, Pemerintah Inggris dikatakan sedang mempertimbangkan untuk mengabaikan rekomendasi tertentu dari badan peninjauan gaji mengenai kenaikan upah sektor publik. Keputusan ini dikabarkan dilatarbelakangi oleh kekhawatiran akan potensi dampak negatif terhadap perekonomian, khususnya inflasi. Dalam hal itu, ketidakpastian mengenai kemungkinan bentroknya pemogokan serikat pekerja di tengah keputusan ini berpotensi menjadi hambatan untuk mata uang GBP.

Harga pada pasangan mata uang GBPUSD naik. Support terdekatnya di areal 1.2680 dan resistance terdekatnya di zona 1.2770. Support lanjutan di zona 1.2650 dan dilanjutkan ke zona 1.2610. Resistance lanjutan di zona 1.2790 dan dilanjutkan resistance selanjutnya di zona 1.2820.

EURUSD - Pasangan mata uang Euro naik ke zona 1.0908. Kinerja mata uang Euro mengabaikan rilis data ekonomi Jerman yang suram akibat akibat rilis data Indeks Manufaktur Fed Dallas untuk bulan Juni berada di -23,2, melebihi perkiraan namun masih dalam wilayah resesi, menggambarkan perlambatan ekonomi AS. Disisi Euro, Senin kemarin telah rilis Indeks Iklim Bisnis IFO Jerman turun menjadi 88,5 untuk Juni dibandingkan 91,5 pada Mei (direvisi dari 91,7) dan ekspektasi pasar 90,7. Selanjutnya, Indeks Penilaian Ekonomi Saat Ini juga sedikit lebih rendah ke 93,7 dari 94,8 tetapi tiba lebih tinggi dari ekspektasi pasar 93,5. Selain itu, Indeks Ekspektasi – yang menunjukkan proyeksi perusahaan untuk enam bulan ke depan, turun menjadi 83,6 dari 88,3. Menyusul data IFO Jerman yang suram, Ekonom Institut Klaus Wohlrabe mengatakan bahwa "kemungkinan ekonomi Jerman akan menyusut lagi di Q2 telah meningkat." Support terdekatnya di zona 1.0880 dan resistance terdekatnya di zona 1.0960.

AUDUSD - Pasangan mata uang Aussie naik ke zona 0.6674. Naiknya kinerja mata uang Aussie ditopang oleh kinerja Indek Dolas AS yang melemah akibat rilis data AS yang menunjukan kondisi ekonomi AS yang sedang berkontraksi serta sentiment kekahwatiran geopolitik Rusia juga membuat pelaku pasar sejenak mengalihkan fokusnya pada berita tersebut. Disisi negara rekanan utama Australia,  China mengeluarkan dorongan untuk stimulus yang lebih banyak dan lebih cepat untuk mempertahankan ekonomi agar tidak tergelincir kembali ke dalam resesi. Hal yang sama bergabung dengan kesiapan Beijing sebelumnya untuk lebih banyak langkah fiskal untuk mendorong pengeluaran, yang pada gilirannya menempatkan harga emas di bawahnya. Namun, raksasa pemeringkat global S&P memangkas perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China untuk 2023 menjadi 5,2% dari perkiraan sebelumnya 5,5%. Pada baris yang sama adalah kekhawatiran yang menunjukkan jeda investor utama dalam investasi China. Support terdekatnya di zona 0.6650 dan resistance terdekatnya di zona 0.6740.

NZDUSD – Pasangan mata uang Kiwi naik ke areal 0.6162. Akibat sepinya data lokal maupun Australia, membuat sentiment penguatan mata uang Kiwi ditopang oleh penurunan kinerja mata uang USD pada pagi ini. Disisi lain, ketakutan pasar yang berasal dari Rusia dan China bergabung dengan pesimisme luas tentang kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi global akan memudar juga akan menjadi hambatan untuk mata uang Kiwi. Support terdekatnya di areal 0.6130 dan resistance terdekatnya di zona 0.6190.

USDJPY – Pergerakan pasangan mata uang ini turun ke zona 143.49. Di sisi Jepang, tetap tertahan setelah adanya perbedaan besar dalam sikap kebijakan moneter yang diadopsi oleh Bank of Japan (BoJ) dan bank sentral utama lainnya, termasuk Federal Reserve (The Fed). Perlu diingat bahwa pada pertemuan lalu Gubernur BoJ Kazuo Ueda baru-baru ini mengesampingkan kemungkinan adanya perubahan dalam pengaturan kebijakan ultra-longgar. Support terdekatnya di zona 141.60 dan resistance terdekatnya di zona 142.35.

USDCAD – Pergerakan pasangan mata uang ini turun ke zona 1.3151 ditengah kehati-hatian pasar menjelang rilisnya Inflasi di bulan Mei. IHK utama diprakirakan turun ke 3,4% tahunan dibandingkan rilis sebelumnya 4,4%. Pada basis bulanan, diprakirakan menunjukkan laju 0,5% dibandingkan rilis sebelumnya 0,7%. Sementara itu, IHK Inti diprakirakan melemah ke 3,9% dibandingkan dengan rilis sebelumnya 4,1%. Pelaku pasar memperkirakan. Support terdekatnya di zona 1.3130 dan resistance terdekatnya di zona 1.3205.

USDCHF – Pergerakan pasangan mata uang ini turun ke zona 0.8958. Di sisi Swiss Franc, Ketua Swiss National Bank (SNB) Thomas Jordan pada pertemuan sebelumnya bahwa kenaikan suku bunga SNB baru-baru ini 'kemungkinan besar belum cukup' untuk mengatasi inflasi di Swiss. Support terdekatnya di zona 0.8912 dan resistance terdekatnya di zona 0.8978.

Data Ekonomi Hari Ini

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Forex Daily Newsletter