Indikator Harga

Fokus Crude Oil:

1. Saudi Aramco tidak merubah harga jual minyak ke Asia untuk pengiriman bulan November.
2. Senat AS usulkan RUU NOPEC untuk mengurangi kontrol OPEC+ atas harga energi.

***************************************************************

Jumat, 07 Oktober 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau mengalami koreksi turun tipis dibebani oleh sentimen pasca rilisnya keputusan Saudi Aramco dan usulan RUU NOPEC. Meski demikian, semakin menguatnya sinyal krisis pasokan energi di Eropa memberikan dukungan terhadap harga minyak.

Pasca keputusan OPEC+ pada hari Rabu yang menyepakati untuk mengurangi produksi sebesar 2 juta bph, Menteri Energi Saudi Abdulaziz bin Salman mengatakan pengurangan pasokan sebenarnya akan sekitar 1 juta hingga 1.1 juta bph, dan bagian Arab Saudi dari pemotongan adalah sekitar 500,000 bph.

Perusahaan negara Saudi Aramco pada hari Kamis mengumumkan harga jual resmi minyak mentah untuk pengiriman bulan November, yang di luar dugaan tidak menaikkan harga jual untuk tujuan Asia yang menjadi pasar utamanya. Aramco mempertahankan harga jual ke Asia di harga $5.85 per barel. Selain itu, untuk tujuan Eropa Barat Laut dan wilayah Mediterania diturunkan, sementara untuk AS, pasar yang relatif kecil untuk Aramco, dinaikkan 20 sen.

Turut membebani pergerakan harga minyak, Senator utama AS dari kedua partai pada hari Kamis kembali mengusulkan RUU yang disebut No Oil Producing and Exporting Cartels (NOPEC) agar dapat disetujui sebagai amandemen Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional yang akan datang. Jika disahkan oleh kedua kamar Kongres dan ditandatangani oleh Presiden Joe Biden, NOPEC akan mengubah undang-undang antimonopoli AS untuk mencabut kekebalan kedaulatan yang telah melindungi anggota OPEC+ dan perusahaan minyak nasional mereka dari tuntutan hukum. Sehingga akan memungkinkan bagi jaksa agung AS opsi untuk menuntut kartel minyak atau anggotanya, seperti Arab Saudi atau Rusia, di pengadilan federal.

Sementara itu, sinyal krisis pasokan energi di Eropa juga datang dari Inggris yang memperingatkan potensi pemadaman listrik terencana selama tiga jam untuk rumah dan bisnis selama musim dingin ini jika tidak dapat mengimpor listrik dari Eropa dan berjuang untuk menarik impor gas yang cukup untuk bahan bakar pembangkit listrik berbahan bakar gas, ungkap National Grid, salah satu perusahaan distributor listrik dan gas terbesar di dunia asal Inggris, pada hari Kamis. Selain Inggris, negara-negara di seluruh Eropa sedang menyusun rencana darurat musim dingin terhadap gangguan aliran gas dari Rusia yang dapat menyebabkan penjatahan dan pembatasan ekspor energi ke negara lain.

Masih dari Eropa, para pemimpin Uni Eropa (UE) pada hari Jumat bertemu secara informal untuk membahas cara membatasi lonjakan harga gas yang mengancam blok 27 negara tersebut menuju resesi. Rencananya Komisi Eropa akan memberikan beberapa opsi untuk dipilih anggotanya, termasuk batas harga gas yang digunakan untuk menghasilkan listrik dan batas harga sementara yang lebih luas sementara Brussel bekerja pada patokan baru untuk harga gas.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $92 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $85 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter