Indikator Harga

Fokus Crude Oil:

1. Aramco turunkan harga jual minyak untuk penyerahan bulan Oktober ke tujuan Asia.
2. Irak tingkatkan produksi minyak bulan Agustus di tengah penurunan ekspor akibat masalah infrastruktur.

***************************************************************

Rabu, 07 September 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkoreksi turun dipicu oleh berbagai sentimen negatif, diantaranya pengumuman harga jual minyak Aramco bulan Oktober, sinyal peningkatan produksi Irak, situasi Covid di China, dan isyarat China untuk tidak turut serta dalam embargo Rusia.

Perusahaan milik negara, Saudi Aramco pada hari Selasa mengumumkan harga jual resmi minyak untuk penyerahan bulan Oktober, dimana untuk tujuan Asia diturunkan hampir $4 per barel, yang sekaligus menandai penurunan pertama dalam kurun empat bulan. Aramco juga menurunkan harga jual untuk tujuan barat laut Eropa sebesar $2.70 per barel. Sementara untuk tujuan AS tidak berubah. Harga jual resmi Aramco biasa dijadikan patokan oleh sebagian besar produsen minyak Timur Tengah lainnya.

Turut membebani pergerakan harga minyak lebih lanjut, data terbaru dari Organisasi Pemasaran Minyak Negara Irak, SOMO, menunjukkan produksi minyak mentah Irak bulan Agustus mencapai 4.651 juta bph atau lebih tinggi 67,000 bph dibanding produksi bulan Juli. Selain itu, SOMO juga melaporkan penurunan ekspor bulan Agustus sebesar 62,000 bph karena masalah penundaan peningkatan stasiun pompa, yang membuat kelebihan pasokan bulan Agustus dimasukkan ke tangki penyimpanan serta dikonsumsi secara domestik. Meski demikian, perusahaan minyak milik negara, Basrah Oil Co (BOC) berencana untuk meningkatkan kapasitas ekspor menjadi 3.45 juta bph pada bulan September, dari sekitar 3.3 juta bph kapasitas saat ini. Irak sendiri menempati peringkat keempat secara global sebagai pemilik cadangan terbukti minyak terbesar di dunia dengan kapasitas mencapai 145.019 miliar barel.

Sementara itu, otoritas kota Chengdu pada hari Selasa mengumumkan perpanjangan penguncian hingga hari Rabu untuk memungkinkan otoritas kesehatan menyelesaikan putaran pengujian massal lain yang dimulai sejak awal pekan. Di kota Shenzhen terpantau melonggarkan pembatasan pasca angka infeksi menunjukkan tanda-tanda stabil. Meski demikian, rute penerbangan di banyak kota lain di China masih tetap ditangguhkan sementara, yang terlihat dari tingkat pembatalan penerbangan di Bandara Gongga Lhasa di Tibet mencapai 97% dan Bandara Phoenix Sanya di provinsi Hainan di selatan mencapai 90%, sementara Bandara Caojiapu Xining di provinsi Qinghai barat laut mencapai 96% dan Bandara Baoan Shenzhen di 82%.

Masih dari China, perusahaan milik negara, China National Petroleum Corporation atau PetroChina, pada hari Rabu mengatakan bahwa pihaknya telah menandatangani perjanjian dengan Gazprom Rusia terkait dengan pipa gas Siberia, yang merupakan perjanjian tambahan untuk "Perjanjian Pembelian dan Penjualan Gas Alam Rute Timur China-Rusia". Berita tersebut meningkatkan keyakinan bahwa China tidak akan turut berpartisipasi dalam aksi embargo yang diusulkan negara Barat dan sekutunya terhadap Rusia, termasuk dalam usulan terbaru mengenai pembatasan harga minyak Rusia.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $90 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $80 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter